Reaktor Nuklir Meledak, IAEA Nilai Masih Aman

Ramai-ramai Eksodus, Beragam Produk pun Di-screening

Selasa, 15 Maret 2011 – 13:43 WIB
TOKYO - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memastikan bahwa ledakan terbaru yang terjadi, tidak sampai merusak kontainer reaktor di FukushimaInformasi itu disampaikan setelah mereka mendapat penjelasan dari Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang (NISA) tentang ledakan hidrogen yang terjadi pada reaktor unit 3 di PLTN Fukushima Daiichi.

"Bangunan reaktor memang telah meledak, tetapi bejana penahan utama tidak rusak

BACA JUGA: PM Tiongkok Anggap Perlu Reformasi Politik

Ruang kontrol di reaktor unit 3 masih berfungsi dan beroperasi," kata juru bicara IAEA
Lembaga yang bermarkas di Wina, Austria, itu juga memastikan adanya korban luka dalam insiden tersebut.

Ledakan serupa juga terjadi pada reaktor nomor 1 pada Sabtu lalu (12/3)

BACA JUGA: Lagi, Dua ABK WNI Hilang

Hal itu terjadi sehari setelah gempa dan tsunami menerjang Negeri Matahari Terbit tersebut.

Sebelumnya, IAEA mengungkapkan bahwa level radiasi di Fukushima masih normal
"Tingkat radiasi telah diobservasi di empat lokasi di sekitar PLTN dalam kurun waktu 16 jam kemudian atau pada 13 Maret lalu

BACA JUGA: Dua Ribu Mayat Ditemukan di Pantai Miyagi

Semuanya masih normal," tutur IAEA.

Empat reaktor lain di Fukushima secara otomatis berhenti pada 11 Maret laluKondisinya, lanjut IAEA, juga stabilTokyo Electric Power Co (TEPCO), selaku pihak operator PLTN tersebut, memberi keterangan senadaMereka menyatakan bahwa sistem pendingin pada reaktor nomor 2 tidak berfungsiReaktor nomor 1 dan 3 di PLTN yang sama juga menghadapi masalah serupa.

Situasi tersebut memicu kekhawatiran luasWarga asing pun mulai eksodus dari Tokyo kemarin karena cemas atas dampak radiasi akibat ledakan reaktor ituBeberapa negara Eropa juga telah mengimbau agar warganya meninggalkan ibu kota JepangPrancis malah minta warganya meninggalkan Tokyo untuk beberapa hari jika tidak ada alasan untuk tinggalNegara itu memperingatkan bahwa jika reaktor akan meledak, uap radiaktifnya bisa menjangkau Tokyo hanya dalam beberapa jam.

"Sepertiga staf kami telah meninggalkan Tokyo," kata Stefan Huber, wakil kepala delegasi Uni Eropa di JepangPria Austria itu menambahkan bahwa para eksekutif beberapa perusahaan Jerman, seperti Bosch, Daimler, dan BMW telah dievakuasi meninggalkan TokyoBegitu pula sejumlah firma hukum negara ituEksodus warga Jerman tersebut telah berlangsung.

Marissa, wanita yang berkebangsaan Australia dan Italian serta tinggal di Tokyo selama enam tahun ini, menyatakan bahwa dirinya bersama suami dan dua anaknya memutuskan untuk terbang ke Hongkong"Saya tidak tahu apa-apa soal nuklirTetapi, mereka (pemerintah Jepang) tidak mampu mengontrol," kata dia.

Amerika Serikat (AS) juga telah meminta warga negaranya yang tinggal di Jepang segera kembali ke tanah airSelain itu, warga AS diminta menunda rencana perjalanan ke Jepang.

Sementara itu, 17 personel militer AS yang ikut dalam misi bantuan helikopter dilaporkan terpapar radioaktifMereka kena radiasi level rendah setelah kembali dari kawasan bencana ke kapal induk USS Ronald Reagan, sekitar 160 kilometer di lepas pantai Jepang.

Para pejabat AS menyebut, tingkat paparan radiasi yang mengenai tentara AS itu setara dengan paparan normal radiasi dalam sebulanKe-17 tentara tersebut akhirnya dinyatakan bebas dari kontaminasi setelah menjalani pembersihan dengan sabun dan air.

Sebagai tindakan pencegahan, kapal induk AS itu bersama kapal-kapal perang dalam Armada Ke-7 dipindahkan ke wilayah lainMereka terlibat dalam misi kemanusiaan dan bantuan bencana di Jepang.

Sejumlah negara Asia yang selama ini mengimpor barang dari Jepang juga mengambil langkah samaUntuk mencegah kemungkinan radiasi pada barang impor dari Jepang, mereka melakukan screeningPemerintah Hongkong, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Singapura menyatakan bahwa mereka bakal melakukan screening setelah terjadi dua ledakan pada reaktor di PLTN Fukushima.

"Karena pentingnya masalah radasi, saya rasa barang-barang yang paling berisiko adalah produk-produk segar, susu, buah segar, dan sayuran," kata Menteri Makanan dan Kesehatan Hongkong York Chow kepada wartawan(AFP/AP/Rtr/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunisia Sikat Kroni Ben Ali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler