jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku masih meragukan real count Pilpres 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam real count di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, Rabu (24/4), masih memperlihatkan keunggulan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin atas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Tenang, Begini Cerita Sebenarnya soal Pembakaran Surat Suara di Papua
"Ya kalau kita ada algoritma pasang saja 90 (persen) lawan 10 (persen) begitu, bisa. Mau sampai kiamat juga itu saja hasilnya," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/4).
Fadli menyatakan sangat meragukan situng di website KPU. Karena itu dia meminta KPU mengumumkan penghitungan manual berjenjang.
BACA JUGA: Respons KPU Terkait Isu Surat Suara Dibakar di Papua
"Saya meragukan. Sistemnya manual berjenjang dong. Coba diumumkan manual berjenjang," ujarnya.
BACA JUGA: Wiranto: Tuduhan Itu Sangat Tendensius, Ngawur, Bernuansa Fitnah
BACA JUGA: Haidar Alwi: Yang Bilang Pilpres Curang Jiwanya Perlu Perawatan
Menurut Fadli, undang-undang mengatakan bahwa yang dipakai adalah sistem manual, bukan situng website KPU.
"Jadi, situng itu tidak dipakai. Apalagi situngnya seperti begitu, sudah jelas-jelas salah dan kesalahannya cukup fatal, banyak kok," jelasnya.
BACA JUGA: Caleg DPR Peraih Suara Terbanyak: Sulaiman, Hasnuryadi, Mur, Zairullah
Wakil ketua DPR itu menambahkan input data, bisa saja salah, sehingga mau dibikin 90 persen lawan 10 persen juga bisa.
"Gampang itu. Saya kira anak mahasiswa juga bisa mengerjakan itu," ujarnya. (Boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembakaran Surat Suara di Puncak Jaya: Tidak Ada Pilpres, Surat Suara Diikat Bupati untuk Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy