“Dana tersebut telah disalurkan untuk melayani 81 koperasi sebesar Rp 24,75 miliar, 14 Perusahaan Modal Ventura (PMV) untuk melayani 285 UMK-PPU sebesar Rp 41 miliar di 18 provinsi,” jelas Suryadharma, Senin 11/5).
Dikatakan, pihaknya juga telah menerima persetujuan atas usulan penambahan dana untuk realisasi dana bergulir ini sebesar Rp 385,22 miliar“Dengan demikian, total jumlah yang telah direalisasi ditambah dengan yang sudah disetujui oleh komite, maka nilainya menjadi sebesar Rp 423,97 miliar,” terang dia.
Berdasarkan data triwulan yakni hingga Maret 2009, sebaran jenis atau sektor usaha , pijaman LPDB-KUMKM telah dimanfaatkan untuk membiayai delapan sektor usaha
BACA JUGA: Bebaskan Gadai Saham, Newmont Butuh 2 Minggu
Pertama, sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikananBACA JUGA: Keterbatasan Modal Biang Masalah UMKM
Keempat, sektor bangunanBACA JUGA: Delapan Maskapai Diminta Merger
Ketujuh, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan Kedelapan adalah sektor jasa-jasa.“Pada mitra koperasi , sektor usaha yang paling besar menyerap dana bergulir adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 68,24 persen, dan yang terendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih yang hanya sebesar 0,33 persen,” sebut dia.
Dijelaskan, mengenai peta penyaluran dana bergulir untuk investasi dan modal kerja per provinsi berdasarkan besarnya skala usaha KUKM, Suryadharma mengatakan telah menyalurkan LPDB-KUMKM Rp 11,4 miliar atau 17,35 persen dari total penyaluran.
“Dana tersebut digunakan oleh 75 usaha kecil, dan 11 usaha menengah,” tambahnya.
Sementara itu, untuk membiayai modal kerja, pihaknya telah menyalurkan 54,34 miliar atau 82,65 persen dari total penyaluran“Dana tersebut digunakan oleh 30 usaha mikro, 155 usaha kecil, 31 usaha menengah, dan 81 koperasi yang tersebar di 18 provinsi,” papar dia(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SQA, Telkomsel Unggul
Redaktur : Tim Redaksi