Realisasi Monorel Bandung Diprediksi 2016

Minggu, 13 April 2014 – 08:40 WIB

jpnn.com - BANDUNG - Realisasi fisik monorel Kota Bandung ditargetkan akan berjalan pada 2016 mendatang. Ini dikatakan Kadishub Kota Bandung Ricky M Gustiadi saat ditemui di kantornya Terminal Leuwipanjang, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, kemarin (12/4).

Dikatakan Ricky, saat ini Pemkot Bandung masih mempersiapkan sejumlah tahapan seperti dokumen lelang dan detailed engineering design (DED). Jika tahapan ini lancar dan sesuai dengan prosedur, kata Ricky, pembangunan fisik monorel bisa dimulai awal 2016.

BACA JUGA: Pulang Rapat Tabulasi Suara, Caleg NasDem Tewas Mendadak

Saat ini pihaknya pun sedang mempersiapkan dokumen lelang pembangunan infrastruktur monorel yang dilakukan oleh tim khusus.

"Dalam dokumen tersebut nantinya akan diketahui nilai lelang, model monorel, hingga teknologinya. Final tentang monorel ada dalam dokumen lelang. Sekarang masih dalam kajian tim teknis. Diperkirakan selesai sebulan dua bulan mendatang," ujar Ricky.

BACA JUGA: Ubah Hasil Pemilu, 3 Anggota PPK Terancam 2 Tahun Penjara

Lebih lanjut Ricky mengatakan, setelah dokumen lelang selesai, Pemkot langsung melakukan lelang terbuka investasi untuk dua koridor. Lelang tersebut meliputi koridor Sabuga-Dago-Leuwipanjang dan Cimindi-Arcamanik-Gedebage.

"Kalau pra FS (feasibility study) sih sudah. Tetapi belum masuk dalam dokumen lelang. Itu pun belum pasti semuanya masuk," jelasnya.

BACA JUGA: Guru SD Pembunuh Suami Diberhentikan Sementara dari PNS

Sementara untuk pembangunan fisiknya sendiri, Dishub memperkirakan akan dimulai dibangun pada awal tahun 2016. Dengan hitungannya pembangunan dimulai awal 2016 dan bisa dinikmati warga Kota Bandung pada tahun 2017. "Mudah-mudahan semua sesuai rencana sehingga bisa selesai sesuai target," pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, rencana pembangunan monorel baik itu oleh pemkot dan pemprov diharapkan bisa dilakukan secara berbarengan. Sehingga tidak saling menunggu dalam pembangunannya.

"Kita sinkronkan jadwal, prosesnya, payung hukum. Konstruksi kalau tidak ada halangan bisa bareng-bareng," kata Ridwan.

Untuk rutenya sendiri dia mengatakan terdapat dua rute. Yakni rute Dago-Leuwipanjang dan Cimindi-Leuwipanjang. Di dalam rute-rute tersebut, pihaknya mengaku akan menyiapkan jalur turis.

Dengan harapan dapat memudahkan setiap turis yang datang ke Bandung. Adapun, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp6 triliun. Untuk rute Dago-Leuwipanjang anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp2,1 triliun. Sementara rute Cimindi-Leuwipanjang sekitar Rp4 triliun.

"Per kilometernya itu butuh sekitar Rp200 hingga Rp300 miliar. Murah mahalnya itu tergantung konstruksinya," kata dia.

Sementara untuk proses lelang dia mengaku masih belum bisa dilakukan. Pasalnya, Pemkot belum mendapat surat balasan dari Bappenas dan Kementrian PU terkait rencana pembangunan monorel.

"Sekarang bolanya masih di pusat. Sekarang sudah ada 3 investor yang tertarik. Satu dari luar, 2 dari dalam negeri," pungkasnya. (fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Sukses Ngamuk, Ikat Istri Kolega


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler