Redaktur Radar Bali Tewas di Laut

Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Selasa, 17 Februari 2009 – 06:03 WIB
AMLAPURA - Radar Bali (JPNN Group) benar-benar berdukaSeorang redakturnya, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, yang dikabarkan hilang sejak 11 Februari lalu, ditemukan tewas.

Mayat lelaki berusia 41 tahun tersebut ditemukan terapung di tengah laut di Teluk Bungsil, antara Pelabuhan Padang Bai dan Pulau Nusa Penida, sekitar pukul 09.45, Senin, 16 Februari, kemarin

BACA JUGA: Heboh Ular Berkaki Empat

Saat ditemukan, tubuhnya hanya dibalut celana panjang cokelat.

Yang mengerikan, bagian depan kepalanya remuk
Kedua bola matanya hilang, demikian juga telinga kirinya

BACA JUGA: Depdagri Kaji Persoalan Pilwabup Dompu

Di lehernya ada bekas jeratan.

Mayat korban ditemukan nakhoda KMP Perdana Nusantara Muhhari, 45
Kapal tersebut baru datang dari Lembar dengan tujuan bongkar muat di Padang Bai

BACA JUGA: Program Limar Terangi 6000 Rumah di Kaltim

Saat melintas, sang nakhoda seperti melihat mayat terapung di tengah laut.

Tiba di Pelabuhan Padang Bai, temuan itu dilaporkan kepada Syahbandar Made SudiartaPihaknya langsung mengontak Polairud dan Bares (Bali Amateur Emergency Service) Padang BaiTim SAR akhirnya bergerak menuju titik koordinat seperti dilaporkan nakhoda tersebut dengan menggunakan boat ANS 024 milik Adpel.

Tim sempat kesulitan melakukan evakuasi karena kondisi jasad korban sudah membusukLalu, tim mengikat kaki korban dan menariknya menuju Padang Bai, tepatnya Pantai Bias Tugel.

Ketua Bares Karangasem yang juga Perbekel Padang Bai Kadek Aris Suyasa menduga korban sudah lebih dari sehari di lautIdentitas korban baru diketahui setelah diperiksa di RS Amlapura.

Polisi dan tim dokter menemukan dompet di saku celana kiri korbanSejauh itu, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban''Laporan hilangnya korban sudah diterima Poltabes Denpasar (12/2) laluJadi, proses penyelidikan kita koordinasikan dengan Poltabes dan Polres Bangli, tempat yang ditengarai korban terakhir kali berada,'' ujar Kapolres Karangasem AKBP Amur Chandra JB SH yang kemarin sempat menjenguk jasad korban di RS Amlapura.

Hasil otopsi Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr IB Putu Alit DFM SpF dan Koordinator Pelayanan Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi SpF mengarah pada tindakan penganiayaanKedua dokter tersebut menemukan luka benturan benda tumpul di beberapa organ tubuhnya.

Dugaan lain, korban masih hidup saat jatuh (atau dijatuhkan) ke lautBukti ini terungkap dari hasil otopsi dengan ditemukannya benda asing yang masuk ke dalam paru-parunya.

Rahman Sabon Nama, ketua PWI Reformasi, berharap jika benar ada dugaan korban tewas dibunuh, tentu kasus itu cepat bisa terungkap"Kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk bisa mengungkap kasus ini," pungkasnya.

Ketua PWI Bali Djesna Winada juga mengutuk kejadian tersebut''Kita menuntut Polda Bali bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini," katanya(*/jpnn/ruk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Plt Bupati Lombok Barat Dilarang Keras Lakukan Mutasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler