Refly Harun: Jokowi Seperti Pemadam Kebakaran

Sabtu, 02 Mei 2015 – 17:30 WIB
Refly Harun. Foto: Int/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai adanya abuse of power yang dilakukan oleh Polri dalam penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan.‎

Karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi harus benar-benar turun tangan. Jika, presiden mengeluarkan statemen, harus benar-benar tegas. Bukan, hanya sekedar omongan.

BACA JUGA: Seperti Ini Komentar Komisioner Kompolnas, Anda Setuju?

”Jokowi statemennya selalu bermata dua,” sindir Refly ditemui di Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Sabtu (2/5).

Berkaca pada kasus pimpinan KPK lainnya yang dikriminalisasi oleh Polri, tidak ada kepastian kasus tersebut dihentikan. Jokowi hanya muncul dengan pernyataan yang bermakna ganda.

BACA JUGA: Ini Sederet Kejanggalan Kasus Novel Baswedan

Refly mencontohkan Jokowi pernah menyebut meminta untuk menghentikan kriminalisasi, namun disisi lain dia menyindir KPK dengan perkataan jangan sok di mata hukum. Jokowi hanya muncul ketika kasus tersebut menjadi perhatian publik. “Jokowi seperti pemadam kebakaran,” kata Refly.

Oleh karena itu, dia berharap Jokowi benar-benar memerintahkan Polri menghentikan kasus Novel. ‎Bentuk perintah legal memang tidak harus berupa draf atau tertulis.

BACA JUGA: Kasus Novel Baswedan Cuma Masalah Hukum Biasa

Pernyataan lisan yang dikeluarkan presiden adalah perintah yang harus dituruti. Sebab, kewenangan tertinggi atau hukum negara terletak pada seorang presiden. “Asal perintahnya tegas,” imbuhnya.

Menurut Refly, penangkapan Novel telah menimbulkan social disorder. Banyak protes dari kalangan masyarakat berarti mereka tidak lagi percaya dengan kinerja Polri. Seharusnya, Polri menjaga ketertiban masyarakat atau menangani kasus yang bisa mengembalikan kerugian negara.

“Tapi, kok ini abuse of power. Aroma balas dendam. Kasusnya kan sudah tidak signifikan,” tutur Refly. ‎

Refly juga mengkritik sikap diam dari DPR terhadap sejumlah kasus yang ada di KPK. “Yang malah terjadi semua kekuatan politik bersama-sama menghabisi KPK,” ujarnya. (Desyinta /Fadhil/dio)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KontraS Sebut Kasus Novel Baswedan Dijadikan Bancakan Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler