Reformasi Kejagung Perlu Tim Khusus

Selasa, 17 Juni 2008 – 10:48 WIB

JAKARTA - Reformasi di Kejaksaan Agung tak seharusnya dilakukan oleh tim internalPemerintah seyogianya membentuk tim khusus berisi orang-orang independen untuk menjaga kenetralan dalam proses perombakan tersebut

BACA JUGA: Kejagung Tunggu Rekaman dari KPK

Ketua Tim Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi DPD Marwan Batubara melihat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kejaksaan Agung sudah pada titik nadir.
    Menurutnya percakapan telepon antara Artalyta dengan sejumlah petinggi Kejakgung mencerminkan adanya konspirasi mafia pengadilan baik di dalam dan di luar Gedung Bundar
’’Ada kata-kata Ayin (Artalyta Suryani,Red) yang menyebut mengamankan bos-bos kita

BACA JUGA: Grasi Suradji Ditolak MA

Artinya perlu ada tindak lanjut terhadap percakapan tersebut,’’ ujar Marwan.
    Dia menjelaskan, perbincangan tersebut dilakukan Artalyta dengan Jam Datun Untung Udji Santoso dimana posisi tersebut merupakan jabatan tertinggi level kedua setelah Jaksa Agung
’’Kalau dengan Jam Datun saja ngomongnya harus mengamankan bos-bosnya, berarti posisinya memang di atas seorang JAM (Jaksa Agung Muda,Red),’’ katanya

BACA JUGA: KPK Bidik Utang Luar Negeri

Dia berpendapat istilah “bos-bos” tersebut bisa di internal atau di luar KejakgungBahkan mungkin bisa di kabinet, istana, atau institusi hukum lainnya.
    Indikasi tersebut juga terlihat dari perbincangan Artalyta lainnya yang menyebut nama Antasary Azhar dan Ferry WibisonoMeski belum tentu ada kaitannya, masyarakat perlu memberikan kesempatan kepada keduanya untuk mengklarifikasi isi perbincangan telepon tersebut’’Apalagi Pak Untung sempat meminta Artalyta untuk mengatakan bahwa pemberian uang tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus BLBIArtinya ini sebaliknya, pasti berhubungan dengan BLBI,’’ tandasnya(fal/cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rehabilitasi Hutan Bakau Bermasalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler