JAKARTA - Reformasi di Kejaksaan Agung tak seharusnya dilakukan oleh tim internalPemerintah seyogianya membentuk tim khusus berisi orang-orang independen untuk menjaga kenetralan dalam proses perombakan tersebut
BACA JUGA: Kejagung Tunggu Rekaman dari KPK
Ketua Tim Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi DPD Marwan Batubara melihat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kejaksaan Agung sudah pada titik nadir.Menurutnya percakapan telepon antara Artalyta dengan sejumlah petinggi Kejakgung mencerminkan adanya konspirasi mafia pengadilan baik di dalam dan di luar Gedung Bundar
BACA JUGA: Grasi Suradji Ditolak MA
Artinya perlu ada tindak lanjut terhadap percakapan tersebut,’’ ujar Marwan.Dia menjelaskan, perbincangan tersebut dilakukan Artalyta dengan Jam Datun Untung Udji Santoso dimana posisi tersebut merupakan jabatan tertinggi level kedua setelah Jaksa Agung
BACA JUGA: KPK Bidik Utang Luar Negeri
Dia berpendapat istilah “bos-bos” tersebut bisa di internal atau di luar KejakgungBahkan mungkin bisa di kabinet, istana, atau institusi hukum lainnya.Indikasi tersebut juga terlihat dari perbincangan Artalyta lainnya yang menyebut nama Antasary Azhar dan Ferry WibisonoMeski belum tentu ada kaitannya, masyarakat perlu memberikan kesempatan kepada keduanya untuk mengklarifikasi isi perbincangan telepon tersebut’’Apalagi Pak Untung sempat meminta Artalyta untuk mengatakan bahwa pemberian uang tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus BLBIArtinya ini sebaliknya, pasti berhubungan dengan BLBI,’’ tandasnya(fal/cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rehabilitasi Hutan Bakau Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi