Regina Art Monologue Project Siap Dipentaskan di Eropa, 5 Hari Lagi Bertolak ke Berlin

Rabu, 04 Oktober 2023 – 19:10 WIB
Joane Win dan Wawan Sofwan saat gladi resik serta pemotongan tumpeng menjelang pemberangkatan ke Berlin. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lima hari lagi Regina Art akan bertolak ke Eropa untuk memulai pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project). 

Regina Art Monologue Project ini akan dipentaskan di lima negara Eropa, yakni Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Perancis pada 13 Oktober - 7 November 2023.

BACA JUGA: Regina Art Siap Tampil di Eropa, Usung Isu Nasionalisme dan Perempuan

"Rencananya 9 Oktober kami akan bertolak ke Berlin," kata Joane Win selaku produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project di sela-sela gladi resik dan pemotongan tumpeng di Jakarta, Rabu (4/10).

Joane mengungkapkan alasannya memilih pentas di benua Eropa, karena tingginya antusiasme masyarakat di sana.

BACA JUGA: 60 Pulau Metaverse Ada di Expo Teknologi SMA Regina Pacis Solo

Dia menargetkan Regina Art Monologue Project akan ditonton sekitar 100 sampai 150 orang. 

Tidak hanya penonton Diaspora Indonesia di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, tetapi juga masyarakat lokal yang tertarik pada tema monolog maupun seni pertunjukan teater itu sendiri.

BACA JUGA: Hari Perempuan Internasional, Regina Art Tampil Memukau di  New York

Sebelumnya, Regina Art sukses dengan pementasan di Indonesia, kota Meksiko dan Amerika Serikat.

"Kami optimistis pementasan di Eropa ini juga akan diminati karena tema yang diusung mengenai nilai-nilai kehidupan, edukasi, isu nasionalisme dan perempuan," terangnya.

Untuk pentas di benua Eropa, Joane mengaku sudah lima kali latihan.

Sifatnya lebih mengulang, karena sudah pernah dipentaskan di Meksiko dan Amerika.

Pada kesempatan sama, Sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project Wawan Sofwan menambahkan secara garis besar pementasan di benua Eropa ini sama seperti yang sudah dipentaskan sebelumnya.

Namun, kata Wawan, pesan yang ingin disampaikan dari dua monolog Regina Art ini bahwa harus berani bicara dan menentang setiap kekerasan seksual kepada wanita.

"Kami harus saling support dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memerangi kekerasan seksual," ujarnya.

Sebagai informasi, dua judul monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog 'Besok Atau Tidak Sama Sekali' yang ditampilkan Wawan Sofwan.

Monolog ini berkisah tentang perjuangan batin Soekarno sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi.

Lalu, monolog 'Cotton Candy' karya E.D.Jenura, yang ditampilkan Joane Win, menceritakan tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.

Joane Win mengatakan dengan pementasan ini diharapkan penonton bisa mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga kita bersama-sama lebih menghargai para pendahulu bangsa, meningkatkan empati dan kesadaran.

Juga ikut berpartisipasi dalam melawan tindak kekerasan seksual, dan turut serta membela hak asasi manusia.

Beberapa KBRI dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di beberapa negara siap mendukung Regina Art Monologue Project, baik dari sisi teknis pertunjukan dan juga mempromosikan acara ini kepada diaspora Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.

Begitu juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan dukungan atas pertunjukan ini.

Pementasan ini bisa menyadarkan seseorang untuk memiliki hak dan kebabasan yang sama.

Dia berharap pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan kita, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Regina Art Tampil Memukau di Meksiko, Suarakan Pencegahan Kekerasan Seksual


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler