jpnn.com - TEGAL ¬– Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tegal terus menindaklanjuti laporan dugaan manipulasi data seleksi CPNS dari jalur honorer kategori dua (K-2). Sesuai rencana pekan ini tiga guru K2 yang dilaporkan, akan diklarifikasi.
Tiga honorer K2 yang dilaporkan diantaranya ET, guru SD negeri di Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan. Kemudian AN, guru SD negeri di Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat. dan AS, guru SMP negeri di Kelurahan Kraton.
BACA JUGA: Gunung Slamet Siaga, Puskesmas Diminta Ikut Siaga 24 Jam
Hal ini ditegaskan Kepala Disdik, Dra Titik Andarwati, Kamis (30/4). Menurut dia, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bersama Inspektorat sudah melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang terkait.
Karena itu, kini giliran Disdik melakukan klarifikasi terhadap 3 orang guru K2 yang dilaporkan. Selain itu juga, mengkalrifikasi sejumlah pihak terkait untuk menjadi saksi.
BACA JUGA: 38 Ribu Masker untuk Warga Lereng Gunung Slamet
"Sedianya klarifikasi dilaksanakan awal pekan kemarin. Namun karena ketatnya jadual kegiatan, klarifikasi baru bisa dilaksanakan akhir pekan ini," katanya saat ditemui diruang kerjanya.
Yang dipersoalkan oleh pelapor, sambung dia, terkait masalah berkasnya. Pelapor menyatakan ketiga guru K-2 yang telah lolos seleksi CPNS dan mengikuti pemberkasan, diduga memanipulasi data.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Terancam Batal jadi CPNS
Namun demikian, dia menyatakan belum bisa memastikan kebenaran laporan tersebut. Sebab, proses pemeriksaan dan klarifikasi masih berjalan. Kalau semuanya sudah selesai baru bisa diketahui kebenarannya.
Lebih jauh Titik menguraikan, sampai dengan kemarin baru ada 3 honorer K2 yang dilaporkan, belum ada tambahan. Dia menegaskan, apabila nanti ada laporan lagi, Disdik siap menindaklanjutinya.
Sebelumnya, Kasubid Perencanaan dan Pengangkatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tegal, Tri S Noviyanto mengatakan, adanya laporan dari Fostah tentang 3 honorer K-2 yang diduga memanipulasi data segera ditidaklanjuti. Tim dari BKD, Disdik dan Inspektorat sudah melakukan klarifikasi atasan atau kepala sekolah yang mengeluarkan SK dan kepala sekolah yang sekarang.
Selain itu, juga mengklarifikasi rekan kerja ketiga honorer dimaksud yang mengabdi di tempat yang sama. Termasuk mengklarifikasi kepala UPTD terkait. "Saat ini sedang dibuatkan berita acaranya," katanya, Senin (28/4).
Disinggung apakah ketiga honorer K-2 yang diduga memanipulasi data sudah diklarifikasi, Tri menyatakan belum. Menurut dia, dalam melakukan pemeriksaan dan klarifikasi tim bertindak secara hati-hati. Karena hal tersebut berkaitan dengan nasib orang.
Namun, apabila hasil pemeriksaan dan klarifikasi terbukti ada manipulasi maka tidak ada toleransi yang diberikan. BKD akan langsung membatalkan pengangkatannya dari honorer menjadi CPNS. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekeluarga Tersambar Petir, Dua Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi