jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyatakan, rekonsiliasi merupakan konsep yang baik dan positif.
Karena itu, keinginan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) untuk melakukan rekonsiliasi dengan kubu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mesti didukung.
BACA JUGA: Ingat, Aksi Pendukung Ahok Bukan Lagi soal Pilkada
Namun, menurut juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta itu, ada sesuatu yang mengganjal berkaitan dengan keinginan GNPF-MUI melakukan rekonsiliasi dengan kubu Ahok.
“Cuma dalam konteks DKI, apakah konsep itu (rekonsiliasi) kontekstual? Relevan tidak dengan konteks Jakarta,” kata Toni saat dihubungi, Kamis (18/5).
BACA JUGA: Pilkada Usai, Ini Harapan Djarot ke Warga DKI
Menurut Toni, salah satu aspek terpenting dari rekonsiliasi adalah adanya pengakuan kesalahan.
"Apakah, misalkan, GNPF-MUI mau mengakui bahwa mereka telah gunakan agama secara berlebihan untuk kepentingan politik? Ini perlu dijawab," tuturnya.
BACA JUGA: GNPF-MUI Ingin Rekonsiliasi Dengan Kubu Ahok, Ini Kata Djarot
Toni menjelaskan, rekonsiliasi bisa dilakukan bila ada pernyataan bahwa mereka melakukan politisasi agama di pilkada, menyesal melakukannya, dan berjanji tidak melakukannya lagi pada pilkada lain dan pemilihan presiden.
Toni menyatakan, rekonsiliasi juga harus dipastikan bukan sebagai upaya membungkam kritik terhadap Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang berhasil mengalahkan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 2017. Anies-Sandi akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada Oktober 2017
“Rekonsiliasi juga bukan terminologi untuk membungkam kritik terhadap Anies-Sandi,” ucap Toni.
Keinginan GNPF-MUI melakukan rekonsiliasi muncul setelah ada vonis dua tahun penjara dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara terhadap Ahok dalam perkara penodaan agama.
GNPF-MUI mengimbau seluruh masyarakat menerima keputusan itu sebagai upaya rekonsiliasi yang dibutuhkan Jakarta dan Indonesia. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komentar Akademisi Tentang Kasus Ahok dan Habib Rizieq
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar