jpnn.com, JAKARTA - Rel trem peninggalan Belanda yang ditemukan saat pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota mulai dipindahkan.
Arkeolog Junus Satrio Atmodjo mengatakan rel trem tersebut kini sudah diangkat.
BACA JUGA: Arkeolog: Rel Trem Ditemukan Saat Konstruksi MRT Adalah yang Tertua di Indonesia
Selanjutnya, rel trem itu bakal disimpan di pool milik Perum Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD), Jelambar, Jakarta Barat.
“Pool-nya ini ada di daerah Jelambar, jaraknya kira-kira 6 km dari lokasi ekskavasi, kita bisa lihat kondisi lapangannya sangat terbuka karena PPD mempunyai lahan-lahan yang cukup besar,” ujar Junus, Kamis (30/12).
BACA JUGA: Istri Diculik Orang, MUS Hanya Memantau dari Kejauhan, Sontoloyo!
Rel trem tersebut bakal disimpan selama beberapa tahun di pool PPD.
Meski demikian, rel trem tersebut harus dijaga sebaik mungkin oleh pihak PPD agar tidak ada kerusakan.
BACA JUGA: Rabu Sore, Suasana Pura Segara Mendadak Mencekam, Banjir Darah
“Dan dalam masa penyimpanan akan dilakukan konservasi kemudian untuk menghindari kelembapan akan ditutup agar tidak rusak,” kata dia.
Perawatan yang dilakukan tidak hanya sekadar perawatan relnya saja, bahkan bagian terkecil seperti sekrup dan bantalan juga akan disimpan dan dirawat.
“Bantalan baja yang jumlahnya sangat banyak itu juga akan kami perlakukan yang sama," tambahnya.
PT MRT Jakarta menemukan rel trem kuno saat proses konstruksi jalur MRT Jakarta Fase 2A Glodok-Kota, Jakarta Barat.
Rel trem kuno itu diduga dibangun pada zaman kolonial Belanda.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan rel ditemukan di kedalaman 15 hingga 110 sentimeter.
"Ini (rel trem) kemarin yang paling terakhir kami temukan galiannya pada Desember di kedalaman beragam antara 15 sampai 110 sentimeter," ucap Silvia dalam diskusi daring, Senin (27/12). (mcr4/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susanti Transfer Ratusan Juta ke Rekening Suami, Ternyata Hasil Perbuatan Terlarang
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi