Menurut jadwal, seharusnya pesawat ini terbang sekitar pukul 13.00 Wita
BACA JUGA: Diterjang Puting Beliung, Empat Rumah Hancur
Namun saat running pertama, atau saat pesawat mencoba untuk melakukan landing di runway, kecepatan pesawat tidak berlari maksimal sehingga pesawat berhenti di ujung landasan dan kembali ke apron."Kami sempat tanya ke pramugari untuk minta diturunkan dulu untuk dilakukan pengecekan pesawat tapi katanya tidak apa-apa dan sudah ada teknisi pesawat yang melakukan perbaikan," kata Nurul, salah satu penumpang pesawat.
Saat gagal running pertama, pesawat pun sempat diparkir di apron beberapa saat
Beberapa saat kemudian, pesawat kembali mencoba untuk melakukan take off
BACA JUGA: Penumpang Lion Air Terlantar di Bandara Pattimura
Namun sayang, pada saat running kedua pesawat kembali gagal terbang dan lagi-lagi terhenti di ujung landasanBACA JUGA: Kemendagri Siap Anulir Mutasi
Sementara seluruh penumpang diturunkan untuk menunggu di terminal penumpang."Ini keputusan yang terbaik yang dilakukan pilotSebenarnya saya mau menyalami pilot untuk mengucapkan terima kasih karena ini adalah prosedur yang terbaik demi keselamatan penumpang," kata salah satu penumpang asal Malinau lainnya.
Namun begitu, setelah penumpang diturunkan justru banyak yang memilih mengembalikan tiket dan terbang menggunakan pesawat yang lain"Saya tidak mau pakai pesawat yang ini lagiTrauma saya," cetus Sumanto, salah satu penumpang tujuan Surabaya.
Hal yang sama dilakukan Pither Palungan, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo"Saya melanjutkan penerbangan besok (hari ini) saja karena sudah tidak connect lagi dengan penerbangan lainnyaNamun begitu, dirinya memaklumi kejadian ini lantaran semuanya di luar perkiraan.
Pelaksana Harian (PH) Bandara Internasional Juwata Tarakan, Joni M Rikani membenarkan jika pesawat dengan nomor penerbangan LNI 675/PK-LGM tersebut mengalami gangguan teknis sehingga dua kali gagal terbang"Sebelum take off, masih posisi running diketahui ada gangguan pada speed brake sehingga kapten pilot memutuskan untuk kembali ke apron," kata Joni kepada media.
Awalnya, pesawat ini mengangkut 186 penumpangNamun karena sempat dua kali gagal take off, penumpang banyak yang memilih tidak terbang dengan pesawat yang samaBahkan hampir 50 persen penumpang memilih untuk refund.
Meski sempat mengalami gangguan, pesawat yang dikemudikan pilot Yuris Patria tersebut akhirnya berhasil take off dan terbang dari bandara Juwata sekitar pukul setengah lima sore"Penumpang yang akhirnya berangkat memang tidak sebanyak yang pertama karena informasinya sebagian penumpang mengalihkan penerbangan besok pagi," jelasnya.
Sementara pihak manajemen Lion Air sendiri enggan berkomentar apa-apa kepada mediaMereka beralasan harus mendapatkan izin dari Lion Air Jakarta untuk memberikan keterangan kepada media.(ddq/far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paripurna DPRD Makassar Ricuh
Redaktur : Tim Redaksi