Lembaga itu, yang bernama Free Burma Rangers (FBR), sebagaimana dikutip situs berita Al Jazeera, menyampaikan bahwa ada lebih dari 4.000 orang Burma dari kalangan masyarakat Karen yang harus kabur dan mencari perlindungan di wilayah Thailand.
Tentara Myanmar dan sekutunya, yakni Tentara Budhist Karen Demokratik, sebuah kelompok milisi lokal, mulai melakukan operasi ofensif terhadap keberadaan Serikat Nasional Karen atau Karen National Union (KNU) awal Juni ini
BACA JUGA: Korut Diprediksi Segera Luncurkan Rudal ke Hawaii
KNU sendiri dikenal telah berjuang untuk mendapatkan otonomi lebih besar dari pemerintah pusat Myanmar selama kurang lebih 60 tahun.KNU sendiri menyatakan bahwa kamp Ler Per Her milik mereka di Myanmar, yang selama ini menampung pengungsi setempat, telah dtinggalkan sejak pekan lalu yang diikuti dengan perpindahan pengungsi besar-besaran ke Thailand
Sementara, terkait dengan bentrok mereka dengan pihak tentara Myanmar, melalui juru bicaranya David Thaw, KNU menyatakan bahwa mereka sejauh ini berhasil mengatasi operasi militer serta "telah menewaskan atau mencederai 148 tentara" di pekan-pekan terakhir
BACA JUGA: Tari Bali dan Aceh Pukau Warga Beijing
Disampaikan juga, bahwa sementara itu dari pihak mereka ada sekitar lima pejuang Karen yang tewas.Yang jelas, sulit sekali dan bahkan mungkin mustahil, untuk memastikan kebenaran data dan fakta dalam bentrok ofensif cukup panjang ini, lantaran wartawan sama sekali tak bisa memasuki kawasan terkait
Namun Kamis (18/6) ini, sebuah media massa milik pemerintah di Myanmar menyampaikan laporan bahwa "mereka yang disebut pengungsi" dan kabur ke daerah Thailand tersebut bukanlah warga desa biasa, melainkan para pejuang Karen beserta keluarganya yang berasal dari lima brigade KNU
BACA JUGA: Flu Babi di NY Telan Tujuh Korban Lagi
Sekitar 100 ribuan pengungsi Karen dikatakan saat ini berada di beberapa penampungan di Thailand, sebagai akibat dari bentrok bersenjata dalam dua dasawarsa terakhir(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Ton Kokain dalam Tumpukan Hiu
Redaktur : Tim Redaksi