TEBING TINGGI - Aparat kepolisian kembali terlibat baku tembak dengan kelompok yang diduga terorisKontak senjata itu terjadi dua kali
BACA JUGA: Terjerat Korupsi Lantaran tak Cermat
Yang pertama terjadi pada Kamis (30/9) sekitar pukul 19.00Kontak senjata kedua berlangsung saat pengejaran pada Jumat (1/10) pukul 02.35 di kawasan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut)
BACA JUGA: Sepi, Rumah Teman Syamsul yang Disita KPK
Dalam insiden itu, beberapa unit sepeda motor milik tersangka penembakan berhasil disita.Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno menyatakan, 16 orang itu adalah kelompok yang diduga terlibat penyerangan markas polisi di Hamparan Perak, Deli Serdang, yang menewaskan tiga polisi pada Rabu (22/9). "Ada kemungkinan jika dilihat dari aksinya," ujar Oegroseno kemarin pagi (1/10) saat mengunjungi salah satu lokasi penembakan di Dolok Masihul
BACA JUGA: Pemerintah Bidik Dokter Asing Bodong
PurbaMabes Polri merespons serius pengepungan kelompok bersenjata di Sumut oleh jajaran polda setempat tersebutTim Densus 88 Mabes Polri akan digerakkan ke lokasi pengepungan"Masih menunggu perkembanganKalau sekarang, hampir seluruh kekuatan polda sudah di lokasi," ujar Kabidpenum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto kemarin.
Kapolri yang sedang berada di Tarakan, Kalimantan Timur, sudah memerintahkan Kadensus 88 Mabes Polri untuk berkoordinasi dengan Kapolda Sumut Irjen Oegroseno"Kelompok itu berbahaya dan terlatih," kata Marwoto
Dari pola para pelaku dan peluru yang tercecer di lokasi kontak tembak awal di daerah Tebing Tinggi dan Dolok Masihul, polisi mengidentifikasi jenis peluru yang sama dengan yang digunakan perampok Bank CIMB Niaga Medan serta penyerang Mapolsek Hamparan Perak"Analisis awal, ini kelompok yang sama," tambahnyaMantan Kapoltabes Samarinda itu menambahkan, kekuatan amunisi kelompok tersebut susah diprediksi"Kalau dari pengakuan yang tertangkap sebelumnya, jaringan itu punya ribuan peluru dan belasan pucuk senjata," ungkapnya.
Mereka juga pernah berlatih menembak di pegunungan Jalin Jantho, AcehSebagian di antara mereka diduga punya basis latihan militer saat konflik Poso dan pernah berlatih di kamp Filipina Selatan"Karena itu, kelompok tersebut tak bisa dianggap remeh," tegasnya.Mabes Polri menargetkan seluruh anggota kelompok itu dapat diringkus, hidup atau mati"Kami mendapat info ada anggota kelompok itu yang tertembakMungkin mereka tidak akan bisa bertahan lama," kata Marwoto.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, Kabareskrim Komjen Ito Sumardi memantau menit per menit perkembangan pengepungan di Serdang Berdagai"Bapak dan Kapolda terus berkomunikasi via telepon," jelas salah seorang staf pribadi Kabareskrim tadi malamUtusan Bareskrim, yakni penyidik dari Direktorat I Keamanan Transnasional, juga sudah diperintah berangkat ke posko pengepungan, yakni Desa Dolok Manampang, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara"Kalau dari Densus, saya dengar Wakadensus (Kombes MSyafi?i, Red) sudah berangkat dari Medan," kata sumber tersebut.
Sementara itu, menurut informasi yang didapat dari salah seorang personel Polres Tebing Tinggi yang terlibat baku tembak, Bripka BI, aksi tersebut diawali dari penguntitan sejak Kamis pukul 09.00Saat itu, mereka mendapatkan informasi dari warga Sipispis, Serdang Bedagai, bahwa ada 16 orang yang sedang salat berjamaah di pinggir Sungai Batu Nongol.
Kelompok orang tak dikenal itu dilaporkan berpakaian kotor, penuh bercak lumpurTak cuma itu, mereka diduga membawa senjata yang dibungkusBripka BI bersama enam personel Sat Intel Polres Tebing Tinggi pun langsung meluncur ke lokasi"Awalnya kami ikuti mulai jalan besar Sipispis menuju Tebing TinggiMereka (gerombolan terduga teroris, Red) sempat bertanya kepada kami tempat tambal ban karena kendaraan mereka bocor," katanya
Karena belum yakin gerombolan itu terduga teroris, polisi hanya mengawasi 16 orang yang mengendarai tujuh sepeda motorYakni, dua Yamaha Scorpio, satu Yamaha Jupiter, dua Yamaha RX-King, serta dua motor jenis bebek yang tak jelas mereknya"Karena informasi yang kami dapat belum A-1, kami belum berani menangkapKami ikuti terus mereka," jelasnya
Sekitar pukul 15.00, gerombolan itu dilaporkan menuju arah Dusun Kebun Jeruk, Desa Pertapaan, Sergai, dan langsung memotong jalan menuju Desa Paya Kuruk, Brohol, Bajenis, yang berbatasan dengan perkebunan PTPN III," katanya.
Melihat gerombolan tersebut masuk ke perkampungan, Bripka BI dan petugas lain menyebar ke beberapa lokasi"Tak lama, sekitar pukul 18.00, kami kehilangan jejak," ujarnyaNamun, ada informasi dari warga setempat bahwa ada sekelompok orang yang menggunakan tujuh sepeda motor baru saja keluar menuju ke Kota Tebing Tinggi
"Langsung kami kejar hingga di persimpangan Titi Gantung, Jalan Letda Sujono, Kota Tebing TinggiDi situ, mereka mencurigai gerak-gerik kamiKami langsung meminta mereka untuk berhentiKami pun membentakBerhenti atau kami tembak," ujarnyaSaat itulah 16 orang tersebut mengeluarkan senjata api dan mengarahkan kepada para petugas"Kami pun menghindarAda rekan saya yang tiarap," ungkapnya.
Bripka BI berusaha menembakkan pistolnya ke udara"Mereka langsung membalas dengan dua tembakanSyukurlah saya dan rekan-rekan tidak ada yang kenaPadahal, saat itu jarak kami hanya tiga meter," ujarnya.
Saat baku tembak, Bripka BI mengarahkan tembakan ke kaki salah seorang gerombolan itu hingga terluka"Mereka lalu berpencarEmpat motor berboncengan menuju Dolok Masihul, mungkin langsung ke Kota Galang, Sergai," jelasnyaSatu motor Yamaha Jupiter dengan berboncengan, lanjut dia, melarikan diri ke arah Jalan Ir H Juanda, Tebing TinggiDalam pengejaran, motor RX-King BK 4780 FS hitam ditinggalkan pelaku di kawasan Dolok Masihul"Pelaku berhasil melarikan diri," ujarnya.
Dilaporkan, gerombolan tersebut memiliki lebih dari enam pucuk pistol berjenis FN dan laras pendek lain"Mereka naik satu motor Yamaha Scorpio, dua Yamaha Jupiter, dua RX-King, dan dua motor bebek lainnyaSeluruhnya berpelat BK, Medan," jelasnya.
"Karena kehilangan jejak, kami menelepon ke Polres Tebing Tinggi untuk meminta bantuanSaat itu, kami hanya berjumlah tujuh orangTak mungkin kami mengejar lagiBisa mati konyol lah nanti," tegasnya.
Sepeda motor RX-King BK 4780 FS rakitan 2001 tersebut diamankan di Mapolres Tebing TinggiTerlihat bekas bercak darah di tempat duduk sepeda motor ituAda dugaan, seorang di antara mereka telah tertembakPemilik motor tercatat bernama Alamsyah, warga Jalan Bandeng, Medan Labuhan, Kota MedanDisebutkan juga, STNK sepeda motor itu mati sejak 2003
Dalam pelarian, motor RX-King yang menuju arah Dolok Masihul itu sengaja ditinggal karena kehabisan bahan bakarKawanan itu kemudian merampas motor Mio yang dikendarai Tomi Syahputra, 30, seorang warga Desa Paya Kuruk, Tebing Tinggi, yang kebetulan melintas.
Mereka menodongkan senjata laras panjang yang sempat diletuskan dua kaliKawanan itu pun kemudian melarikan diri dengan motor tersebutKetika pengejaran sampai di kawasan Dolok Masihul, pukul 02.35, terjadi kontak senjata antara kelompok tersebut dan petugas Polsek Dolok Masihul
Tembak-menembak itu diawali dengan dua kali tembakan oleh kawanan bersenjata yang menggunakan M-16 ke mobil yang dikendarai Kapolsek DolokMendapat serangan tersebut, Kapolsek Dolok balas menembakEmpat peluru ditembakkan Kapolsek DolokSalah satunya mengenai seorang anggota kawanan tersebutNamun, kawanan yang tertembak itu tak berhasil ditangkapTeman-teman mereka berhasil membawanya kabur memasuki perkebunanPolisi pun terus mengejar hingga menemukan motor Vega R yang diduga milik kawanan bersenjata tersebut"Saat ini, tim gabungan dari Polres Sergai dan dua peleton Brimob Polda Sumut terus mengepung dan menyisir," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Polri Kombes Marwoto Soeto.
Hingga tadi malam, petugas terus mengejar"Sampai saat ini, petugas kami masih mengejar di daerah Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Simalungun," kata Oegroseno. Dia menjelaskan, ada sekitar 14 orang yang dikejar"Menggunakan senjata yang sama, rata-rata AK dan FN," tambahnyaSementara itu, suara kontak senjata tersebut membuat warga di sekitar lokasi takut"Saya mendengar tembakan puluhan kaliKetika keluar, kami langsung disuruh masuk dan tiarap serta mematikan lampu," ujar Liston Pasaribu, 60, warga Dusun I, Desa Dolok Manampang, yang rumahnya di depan lokasi baku tembak(rdl/jpnn/c5/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Mau Gegabah Proses Izin Pemeriksaan
Redaktur : Tim Redaksi