jpnn.com - jpnn.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin agar perusahaan digital terkemuka, Google membangun kampus di Surabaya, Jawa Timur. Nantinya, kampus tersebut tak hanya berfokus pada dunia pendidikan saja.
Namun juga menghubungkan pendidikan dengan dunia usaha berbasis digital dan pihak swasta.
BACA JUGA: Sstt, Ada Oknum Wartawan Diduga Terlibat Kasus Striptis
Risma mengatakan, saat ini kampus Google sudah tersebar di berbagai negara. Namun, kampus Google belum menyentuh kawasan Asia Tenggara.
Kesempatan itulah yang coba dimanfaatkan oleh wali kota terbaik ketiga di dunia itu untuk menggaet Google agar mau membangun kampusnya di Surabaya.
BACA JUGA: Transformasi Lenmarc Jadi Mal Keluarga
“Kalau Google setuju membangun kampusnya di Surabaya, ini tentu akan menjadi hal yang bagus. Karena Surabaya jelas bisa jadi jujukan bagi start up digital dunia untuk belajar. Dan dampaknya tentu positif bagi masyarakat Surabaya,” ujarnya Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (23/2).
Tak hanya jadi jujukan dunia, jika kampus Google ini terwujud maka hal itu akan berdampak positif bagi generasi muda. Sebab, kata Risma, generasi muda di Surabaya sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk terjun ke usaha dunia digital.
BACA JUGA: 187 Staf Google Kena Dampak Aturan Imigrasi Trump
Namun, selama ini masih terkendala oleh akses atau pemahaman yang masih kurang dalam. “Selama ini, banyak anakanak di Surabaya yang tertarik di bidang teknologi digital. Tetapi kita terkendala di mentoringnya. Nanti kita akan minta mentor untuk membantu mengaitkan teknologi untuk kehidupan seharihari. Jadi, usaha digital bukan hanya e-commerce saja. Banyak yang bisa digali lagi,” lanjut wali kota wanita pertama di Surabaya ini.
Dalam kampus tersebut, kata Risma, nantinya memang bakal diajarkan berbagai konsep usaha dunia digital oleh Google. Karena itu, banyak pihak yang bakal ikut dilibatkan jika nantinya memang Google membangun kampusnya di Surabaya.
“Kampus itu tak hanya concern di pendidikan. Harapannya, antara pendidikan, swasta dan dunia usaha bisa terkoneksi,” bebernya.
Jika sudah berdiri, Risma yakin kampus Google akan jadi jujukan wisata baru di Surabaya. Bukan hanya bagi wisatawan domestik, namun juga untuk wisatawan mancanegara.
“Kayak di Tiongkok itu contohnya. Kampus Google di Tiongkok saat ini sudah jadi jujukan wisata dunia. Aku penginnya Surabaya seperti itu,” harapnya.
Karena itu, Risma mengaku bakal bekerja keras agar Google mau membangun kampusnya di Surabaya. Sebab, banyak kota lain yang sedang bersaing untuk memperebutkan jatah satu slot kampus Google di Asia Tenggara.
“Kami sudah punya strategi khusus agar Google mau memilih Surabaya untuk membangun kampusnya di Asia Tenggara. Nggak tak bocorkan dulu. Nanti malah ditiru sama kota pesaing,” katanya sembari terkekeh.
Risma juga tak mau membeberkan kota pesaingnya tersebut. Meski begitu, dia tetap optimistis Surabaya bakal terpilih untuk dibangun kampus Google di kawasan Asia Teggara.
“Memang persaingannya berat. Tapi, kami akan meyakinkan pihak Google. Saya yakin Surabaya sangat layak untuk ada kampus Google ini. Karena lingkungan dan tenaga engineer-nya mendukung. Pengguna internet di Surabaya juga yang terbesar,” tegasnya.
Pembangunan kampus Google ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Risma ke San Fransisco, Amerika Setikat pekan lalu. Dalam kunjungan tersebut, Risma telah bertemu
CEO terkemuka dari peruasahaan digital.
Seperti Facebook, Google hingga Intel. “Agustus mereka akan berkunjung ke Surabaya. Itu jadi waktu yang pas untuk meyakinkan petinggi Google untuk mau mendirikan kampusnya di Surabaya,” pungkasnya. (gus/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Ikan Berusia 99 Tahun di Kampung Pecinan
Redaktur : Tim Redaksi