JAKARTA - MNazaruddin memang sudah tertangkap di Kolombia Minggu (7/8), tetapi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu tetap saja merongrong keuangan negara
BACA JUGA: Yusril Sebut KPK Berkacamata Kuda
Bagaimana tidak, untuk memulangkannya dari Kolombia saja butuh kocek hingga Rp 4 miliarHal itu diungkapkan Dubes Indonesia untuk Kolombia Michael Menufendu kepada Jawa Pos
BACA JUGA: Temui Anas, KNPI Sampaikan Koreksi
Dia mengatakan rencana pemulangan itu sudah hampir selesai kerena urusan dengan imigrasi Kolombia sudah beresBACA JUGA: Mantan Wako Siantar Tantang Dikonfrontir dengan Asisten
"Kami akan mencarter pesawat," ujarnya.Michael menjelaskan, untuk memulangkan Nazaruddin pihaknya ingin menggunakan pesawat berjenis BoeingHal itu diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan kaburnya NazaruddinUsaha menutup kemungkinan terburuk itulah yang menjadi dasar diperlukannya pesawat sewaan"Sekarang masih negosiasi harga dan waktu pemberangkatan," imbuhnya.
Kabar yang berhembus, banderol pesawat yang disewa untuk memulangkan Nazaruddin menembus Rp 4 miliarNamun, Michael menegaskan jika harga mahal itu masih bisa berubah tergantung dengan proses negosiasiSebab, bisa jadi harga yang dipasang bisa berkurang"Itu masih perhitungan awal," jelasnya.
Yang pasti, uang tersebut sudah ditransfer kepada perusahaan penerbangan ituSaat dikonfirmasi pukul 22.00 WIB (sekitar pukul 09.00 hari Rabu waktu Bogota), Michael mengaku sedang menunggu konfrimasi pihak perusahaanApakah uang yang ditransfer sudah diterima atau belum"Pesawat mereka ready di bandara," tuturnya.
Bagaimana kalau sudah diterima? Dia menyebut Nazaruddin sudah bisa dipulangkan dengan segeraSebab, urusan di imigrasi sudah selesaiSaat ini Nazaruddin sudah diserahterimakan dari kejaksaan dan Kepolisian Interpol Bogota ke pihak Imigrasi Bogota"Semua sudah beresBegitu dinyatakan siap terbang, bisa langsung berangkat," urainya.
Meski demikian, Michael buru-buru mengatakan jika kapan pastinya Nazaruddin bisa pulangDia kembali menegaskan semuanya tergantung dari kesiapan perusahaan penerbangan itu sendiriNamun, kalau disebut Nazaruddin bisa dipulangkan Rabu malam waktu Bogota (Jum?at pagi waktu Indonesia, red) bisa jadi Nazaruddin tiba Sabtu malam atau Minggu dini hari.
Cepatnya kepulangan Nazaruddin dikarenakan pemerintah Kolombia mau bekerja sama dengan pihakSelain itu, para polisi juga tidak meminta reward apapun kepada pemerintahSehingga segala sesuatunya bisa berjalan dengan cepat dan lancar.
Dalam perjalanannya nanti, Nazaruddin akan mendapat pengawalan ketat dari berbagai pihakSetelah bertolak dari Bogota, rencananya pesawat tersebut akan berhenti di Sudan terlebih dahuluKemudian, pesawat transit di Dubai sebelum memasuki langit Indonesia dan mendarat di Jakarta.
Direktur Umum Polisi Nasional Kolombia Jendral ócar Naranjo sebelumnya juga sudah menegaskan hal ituBahwa pihaknya tidak akan menahan lama-lama pria kelahiran Simalungun Sumatera Utara ituDia juga menjelaskan jika kepulangannya bisa dipercepat asal semua dokumen selesai.
Sementara itu, Menlu Marty Natalegawa menolak disebut jika waktu pulangnya Nazaruddin menunggu perintah dari JakartaDia mengaku terus berkomunikasi dengan Dubes RI di Bogota terkait perkembangan terbaru"Saya kira bukan perintahIni kan proses berjalan terus," kata Marty di Kantor Presiden, kemarin.
Dia mengatakan, proses penyerahan Nazaruddin dari Kejaksaan Kolombia ke pihak imigrasi negara itu sudah berjalan lancarSelanjutnya, tinggal menunggu penyerahan ke pemerintah Indonesia melalui KBRI Bogota?Saya tidak akan menyatakan sampai semuanya selesaiSaya tidak ingin mengganggu prosesnya,? kata Marty saat ditanya waktu penyerahan Nazaruddin ke KBRI.
Menko Polhukam Djoko Suyanto juga menampik kepulangan Nazaruddin menunggu perintah JakartaMenurutnya, pihaknya menyerahkan kepada kepada tim gabungan yang berangkat dan KBRI Bogota untuk mengatur kepulangan Nazaruddin"Kalau semuanya proses itu sudah siap, berangkat sajaPerintahnya itu," katanya.
Dia tidak memastikan kapan Nazaruddin akan diserahkan ke KBRI Bogota"Saya bilang secepatnyaSemakin cepat semakin lebih baik," tegasnya
Djoko mengingatkan, kepolisian akan all out menjaga keselamatan NazaruddinDjoko juga membantah adanya kompensasi yang harus dibayarkan pemerintah kepada otoritas di Kolombia untuk pemulangan Nazaruddin
Menurut dia, penangkapan itu masuk dalam kerangka tugas sebagai bagian interpol."Jadi itu semacam tugas koordinatif dan tugas bersama antar kepolisian di seluruh dunia," kata Djoko
Hal itu juga berlaku jika ada buronan di negara lain yang ditangkap di IndonesiaSehingga, kata dia, tidak ada yang disebut dengan reward atau kompensasi.
"Nggak ada (kompensasi), karena itu prosedur normal dalam tata hubungan Interpol," kata mantan Panglima TNI itu.
Sementara itu, terkait dengan rencana membawa pulang Nazaruddin, Presiden SBY meminta proses hukum yang bakal dijalani bisa transparan dan akuntabel"Sudah lama rakyat dibingungkan dengan apa yang terjadiBiar hukum yang berbicara, pengadilan yang sejati yang memutuskan, bukan pengadilan lain dengan tanda petik," urainya(dim/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Tunggu Laporan Honorer Palsu
Redaktur : Tim Redaksi