Rokok Beraroma Mentol Lebih Berbahaya

Selasa, 01 Mei 2018 – 21:23 WIB
Perokok. Foto: Third Force News

jpnn.com, JAKARTA - Rasa mentol dan buah, membuat rokok lebih menarik dan lebih adiktif.

Kini, Administrasi Makanan dan Obat (FDA/Food and Drug Administration) mengambil langkah pertama untuk membatasi penggunaan perasa pada rokok.

BACA JUGA: Bamsoet Desak Pemerintah Gencarkan Upaya Cegah Perokok Belia

FDA mengatakan bahwa mentol dan perasa lain membuat rokok dan produk tembakau lainnya seperti cerutu menjadi lebih adiktif dan berbahaya.

"FDA bisa mempertimbangkan pembatasan penjualan dan distribusi produk tembakau beraroma," kata FDA.

BACA JUGA: Perusahaan Rokok Sering Jadi Sasaran Tembak

Komisaris FDA, Dr. Scott Gottlieb, mengatakan tujuan utamanya adalah melindungi anak-anak.

"Selama bertahun-tahun kami telah mengakui bahwa rasa dalam produk ini menarik bagi anak-anak. Data mendukung ini dan sebagai hasilnya. Kongres melarang penggunaan ciri-ciri paling khas dalam rokok," kata Gottlieb, seperti dilansir laman MSN.

BACA JUGA: Pansus RUU Tembakau Puji Kemitraan Industri Rokok dan Petani

"Pemikiran tentang seorang anak yang memulai jalan kecanduan seumur hidup terhadap tembakau, pada akhirnya bisa menyebabkan kematian mereka, tidak bisa diterima. Kami perlu mengambil setiap upaya untuk mencegah anak-anak dari ketergantungan pada nikotin," jelas Gottlieb.

Tindakan FDA adalah langkah pertama dalam proses perubahan aturan federal yang panjang dan sering rumit.

Ini meminta masukan tentang efek rasa dalam rokok, cerutu kecil, snus dan produk tembakau kunyah lainnya dan rokok elektrik.

FDA tidak memiliki wewenang untuk melarang produk tembakau, tetapi karena diberikan beberapa kekuatan oleh Kongres pada tahun 2009, FDA secara bertahap telah menerapkan batasan penjualan dan pemasaran tembakau.

Tembakau adalah penyebab terbesar penyakit jantung dan kanker dan membunuh hampir setengah juta orang per tahun di AS saja.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Raperda Kawasan Tanpa Rokok Kembali Dibahas


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
rokok  

Terpopuler