BACA JUGA: Martino Waspadai Bola Mati
Sebab, ketika menghadapi tim yang levelnya tidak jauh berbeda, tim berjuluk Seleccao das Quinas itu tidak bisa mencetak gol sama sekaliMenurut Cristiano Ronaldo, kemandulan sektor depan timnya disebabkan oleh kesalahan formasi yang diturunkan pelatih Carlos Quieroz
BACA JUGA: Del Bosque Tetap Percayai Torres
Dalam tiga laga fase grup, dia kerap beroperasi sendirian di depan"Bos (Queiroz, Red) tahu, sebenarnya lone striker bukan posisi asli saya," ungkap Ronaldo kepada CBS Sports
BACA JUGA: Paraguay v Jepang: Harapan Terakhir Asia
"Memang benar, ketika berperan sebagai striker tunggal, tugas dan tanggungan saya lebih sedikit daripada ketika jadi wingerTapi saya ingin bermain di posisi saya yang lebih nyaman," lanjutnya.Selama fase grup, Queiroz memang selalu menerjunkan skema 4-3-3Ronaldo dipasang sebagai penyerang sayap kanan, bersama Liedson dan Simao Sabrosa, atau Sabrosa dengan Hugo Almeida.
Namun pada perjalanannya, striker yang beroperasi di tengah dan kiri selalu mundur, dan lebih berfungsi sebagai wingerDi depan, hanya tinggal Ronaldo yang diharapkan menjadi targetman alias penyelesaiItu paling tampak ketika Portugal berhadapan dengan Brazil.
"Saya sebenarnya tidak suka dimainkan di posisi itu (lone striker, Red)Saya butuh bantuan," lanjut pemain yang memang berposisi asli sebagai winger tersebut.
Terlepas dari penempatannya, Ronaldo tidak menyangsikan peluang Portugal lolos ke perempat finalSpanyol memang bukan lawan ringan, namun dia yakin bisa mengatasi hadangan merekaFakta bahwa banyak pemain Portugal bermain di Liga Primera juga cukup menguntungkan timnya.
"Saya percaya diriSaya tahu saya bisa memberikan performa yang lebih bagus buat Portugal," tegas Ronaldo"Kami sudah sukses lolos dari Grup G yang katanya maut itu, dan kini kami bermimpi lolos ke perempat finalJika kami menang atas Spanyol, itu berarti mimpi kami jadi nyata," tambah pemain yang terkenal dengan julukan CR9 tersebut(na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alonso Mulai Panik
Redaktur : Tim Redaksi