Rp 28 Triliun Dana Asing Masuk Lewat SBN

Kamis, 03 Juni 2010 – 19:14 WIB

JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan, Rahmat Waluyanto, menyatakan bahwa saat ini pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sangat stabilPer 27 Mei 2010, secara netto tercatat investasi asing yang masuk lewat SBN mencapai Rp28,5 triliun.

"Saat Menkeu Sri Mulyani menyatakan mundur seiring juga dengan gejolak krisis di Yunani, memang sempat terjadi pergolakan di transaksi SBN

BACA JUGA: Neraca Dagang Negatif, Hatta Tetap Optimis

Namun kondisi tersebut hanya sesaat dan kembali stabil
Pelepasan dana asing sekitar Rp4 triliun namun sekarang sudah ada pembalikan," jelas Rahmat di kantor Menko Ekonomi, Kamis (3/6).

Untuk pelepasan dana asing sebesar Rp4 triliun selama April lalu, kata Rahmat, pada awal bulan Juni sudah terjadi pembalikan yang cukup positif

BACA JUGA: PLN Targetkan Beli 4.990 Travo Baru

"Dalam satu hari bisa mencapai Rp700 miliar
Kesimpulan kita adalah pasar domestik SBN sangat stabil

BACA JUGA: Pemerintah Finalkan soal Donggi-Senoro

Kepercayaan investor dan internasional masih cukup baik terhadap Indonesia," katanya.

Menurutnya, krisis Yunani yang berimbas pada beberapa negara Eropa lainnya memang sempat berdampak pada sepinya pasarNamun hal ini dinilai wajar, karena investor lebih memilih berhati-hati.

"Investor lebih wait and see dalam kondisi tersebutDi dalam negeri saja, saat Ibu Menkeu Sri Mulyani mundur dan puncak krisis Yunani, sempat mengalami kenaikan yield (imbas hasil) hingga 50 basis poinTapi sekarang sudah kembali lagi seperti sebelum krisis Yunani, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkap Rahmat.

Dikatakannya pula, SBN domestik memiliki daya tahan paling tinggi dibandingkan dengan SBI dan sahamBahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun naik drastis, sementara hal tersebut tidak terjadi pada SBN.

"Terhadap krisis Yunani, kita tidak perlu khawatirMalah pagi ini, rupiah berada di kisaran Rp9.080/USD1Itu menunjukkan pasar keuangan domestik sudah berada pada posisi normal dan membaikDampak krisis minimal sekali terhadap SBN kita,’’ kata Rahmat.

Kalaupun kondisi terburuk krisis di Yunani berimbas pada Indonesia, maka yang terpenting kata Rahmay adalah bagaimana meyakinkan para investor bahwa finansial APBN Indonesia kuat.

"Financing kita 54 persen sudah diperoleh atau sekitar Rp96 triliunDrawdon Deffred Option atau DDO juga ada, pinjaman program sudah capai Rp29 triliun, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelang Empat SUN, Target Rp 5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler