Direktur RSUD Antapura, dr Reny Lamadjido mengatakan untuk menjaga segala kemungkinan seperti tertukarnya bayi atau penculikan bayi ia menerapkan sistem kamar bayi tidak diperkenankan orang lain masuk
BACA JUGA: Lagi, 61 Imigran Afganistan Diamankan
"Selain perawat, dokter dan ibu bayi dilarang masukBACA JUGA: Bantuan Bencana Alam Dikorupsi
Hal itu untuk menerapkan program membiasakan bayi untuk mencari sendiri ASI dari ibunya
BACA JUGA: Polda Kalsel Bidik Ustad Lihan
Di ruang bayi juga tidak boleh terlalu banyak perawat minimal setiap bertugas sekitar 4 orang saja“Banyak kejadian kan bayi-bayi di rumah sakit tertukar dan ada juga bayi diculik,” katanya.Menurut Reny, selain menerapkan pengamanan ketat di ruang bayi, ke depan RSUD Anutapura juga mencoba menerapkan keluarga pasien tidak boleh terlalu banyak menjaga pasien di rumah sakit, khususnya yang di luar ruangan
Hal itu dilakukan juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi misalnya, pencurian terjadi di lokasi rumah sakit, karena banyaknya orang sehingga petugas kesulitan melakukan pengawasan
Saat ini kata Reny, pengamanan rumah sakit dijaga oleh Polisi Pamong Praja Pemkot“Orang di rumah sakit tidak sedikit yang datang, jadi butuh pengamanan belum lagi kalau ada keluarga pasien yang komplain kemudian melakukan hal-hal yang tidak dinginkan seperti perusakan,” terangnya
Seperti halnya rumah sakit-sakit pemerintah yang sudah lebih maju selain pelayanan, keamanan dan kenyamanan rumah sakit adalah bagian yang tidak boleh dilupakan.(ron/fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Terima Beras Miskin Busuk
Redaktur : Tim Redaksi