jpnn.com - SURABAYA - Yunita Maulidia, 16, resmi dirawat inap di RSUD dr Soetomo mulai kemarin (26/9).
Remaja obesitas tersebut dipindahkan dari RSUD Sidoarjo pukul 08.30 dan tiba di RSUD dr Soetomo pada pukul 10.00. Yunita didampingi ibunya, Tumiyatun.
BACA JUGA: Ckckck..Gara-Gara Foto Ini, Rano Panen Kecaman dari LSM
Dokter RSUD dr Soetomo langsung membentuk tim khusus yang bertugas menangani Yunita beberapa hari ke depan.
Spesialis anak RSUD dr Soetomo dr Ahmad Suryawan SpA(K) mengatakan, tim berusaha maksimal menangani kasus Yunita.
Kemarin Yunita dirawat di kamar 3, Ruang Bobo Kelas I, Instalasi Rawat Inap Anak (Irna) RSUD dr Soetomo.
Ahmad melanjutkan belum dapat menentukan tindakan apa yang tepat untuk Yunita.
Sebab, diperlukan sinkronisasi data pemeriksaan Yunita terlebih dahulu dari RSUD Sidoarjo.
BACA JUGA: Permata di Mahkota Hilang dan Rebutan Benda Pusaka
Namun, Ahmad memastikan Yunita akan mendapatkan penanganan secepatnya dengan baik.
"Jadi, tidak akan mengulang pemeriksaan dari awal. Lebih baik melanjutkan biar cepat dapat tindakan," jelasnya.
Untuk kasus Yunita, diperlukan gabungan beberapa dokter spesialis.
BACA JUGA: Kantor DPRD Gowa Dibakar, Polisi: Tidak Ada Mediasi, Tak Ada Toleransi
"Kami akan membentuk tim dokter untuk kasus ini," ujarnya.
Di antaranya, spesialis nutrisi metabolik, tumbuh kembang anak, ahli endrokin, dan ahli gizi. Selain itu, dokter Irna anak akan mengajak departemen lainnya untuk turut serta dalam penyembuhan Yunita.
"Salah satunya, kami juga akan melibatkan rehab medik," paparnya.
Gabungan beberapa spesialis tersebut diharapkan dapat membantu penanganan kelainan yang dialami Yunita secara maksimal
. Apalagi, lanjut dia, obesitas tidak melulu soal kelebihan gizi. Namun, banyak dampak yang terkait. Salah satunya memberikan pengaruh ke tumbuh kembang Yunita.
Ahmad menjelaskan, RSUD dr Soetomo sebelumnya sering menerima kasus obesitas serupa.
Tapi, satu pasien dengan pasien lainnya tidak dapat disamakan begitu saja.
Setiap pasien pasti punya karakteristik yang membutuhkan penanganan yang berbeda.
"Kasus obesitas banyak. Tapi, ya tidak bisa disamakan dengan sebelumnya," paparnya. Oleh karena itulah, dokter Irna anak RSUD dr Soetomo akan mempelajari kelainan Yunita.
Prof dr Boerhan Hidayat SpA(K) mengatakan, verifikasi data pemeriksaan Yunita dari RSUD Sidoarjo sangat penting diketahui.
Berdasar rekam kesehatan sebelumnya, Yunita mengalami sesak napas. Menurut pakar nutrisi metabolik tersebut, kasus obesitas sering kali memberikan pengaruh terhadap organ lain.
Di antaranya, jantung, liver, dan ginjal. Karena itulah, dibutuhkan beberapa gabungan spesialis untuk menangani kasus obesitas.
"Obesitas biasanya memicu ketidakseimbangan aliran darah. Mudah keselek (tersedak, Red). Dan akhirnya mati," jelasnya.
Namun, Boerhan memastikan Yunita akan mendapatkan penanganan secara detail dan cepat. Dengan begitu, Yunita dapat kembali ke rumah dan menjalani kehidupan seperti anak normal lainnya.
Boerhan menjelaskan, dugaan sementara obesitas yang dialami Yunita ini disebabkan kelainan hormon. Gejalanya, lahir secara normal, namun lambat laun perkembangan berat badannya berlebihan. Hal tersebut dapat diketahui dengan gerak tubuh Yunita.
"Dia (Yunita, Red) susah untuk berdiri. Nah, ini biasanya karena kelainan hormon," ujarnya. Pemeriksaan awal tersebut, lanjut Boerhan, akan dilanjutkan secara terperinci.
(ayu/c6/c15/dos/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri! Tegang! Massa Menyerang dan Membakar Kantor DPRD
Redaktur : Tim Redaksi