RSUD Kelebihan Bidan, Sebagian jadi Tenaga Administrasi

Kamis, 02 November 2017 – 00:12 WIB
RSUD Kudungga, Sangatta. Foto: Kaltim Post/JPNN.com

jpnn.com, KUTAI TIMUR - Total ada 40 bidan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga, Sangatta, Kutai Timur, Kaltim.

Namun, setiap hari ada 10 bidan yang terpaksa “menganggur” alias tak memiliki tugas. Sebab, jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut melebihi kebutuhan.

BACA JUGA: Bidan Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

“Kami memang lagi kelebihan tenaga bidan. Sekarang jumlahnya sudah 40 orang sedangkan unit pelayanan hanya ada satu,” ucap Direktur Utama RSUD Kudungga Anik Istiyandari.

Akibat kelebihan tenaga bidan tersebut, kata dia, terpaksa sebagian dialihkan untuk mengisi tenaga administrasi. Namun, tidak semuanya dapat tertampung pada bidang tersebut.

BACA JUGA: Gaji Bidan CPNS Ngadat, Kesalahan Dinas Kesehatan?

“Nah, yang tidak tertampung ini ada 10 orang. Jadi, setiap hari mereka tidak punya pekerjaan,” sebutnya.

Berbeda dengan bidan, untuk tenaga perawat pihaknya justru masih sangat kekurangan. Bahkan untuk mengisi bagian Unit Gawat Darurat (UGD) pun kurang.

BACA JUGA: 120 Bidan CPNS Belum Digaji Tiga Bulan

Karena itu, dirinya berharap, pemerintah khususnya melalui Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kutim dapat segera mencari kekurangan tenaga tersebut.

Jadi, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa lebih dimaksimalkan. “Kami sudah mengajukan permintaan ke BKPP untuk kekurangan tenaga perawat ini. Namun, setiap ada penerimaan yang dikirim selalu tenaga bidan. Akhirnya, jumlahnya sekarang justru berlebih,” tutur Anik.

Seperti diketahui, selain tenaga perawat, RSUD Kudungga juga sempat kekurangan tenaga dokter umum.

Jika merujuk standar, minimal jumlah dokter umum yang dimiliki 12 orang. Tetapi, yang ada saat ini justru hanya 6 orang.

Masalah kurangnya tenaga dokter umum di RSUD Kudungga Sangatta diduga karena rendahnya gaji yang diberikan bagi dokter yang berstatus TK2D (Tenaga Kontrak Kerja Daerah).

Namun, setelah Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim melakukan peningkatan gaji khusus bagi dokter TK2D, jumlahnya kini pun tercukupi. (mon/kri/k16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wacana Guru dan Bidan Bukan PNS, Begini Respons Keras Honorer K2


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler