SoE - Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)Setelah melanda puluhan kecamatan, tanah longsor kembali melanda Kecamatan Polen, tepatnya di Desa Oenoa, Dusun 1
BACA JUGA: Menkeu Nistakan Pemerintah Daerah
Atau sekitar 50 Km arah Kefamenanu dari Kota SoEBencana longsor yang terjadi sekira pukul 04.00 Wita pagi itu berawal dari hujan yang terus melanda wilayah tersebut sejak Minggu (7/5)
BACA JUGA: Perikanan Bengkulu Lampaui Target
Sebagian besar lahan pertanian warga itu tiba-tiba ambruk seperti patahan dan permukaan tanah turun hingga mencapai lebih dari 50 meterBACA JUGA: Pusat Siap Kaji Pembentukan 3 Provinsi di Sumut
Saat kejadian pemilik rumah keluarga Agustinus Tunliu dan Deny Teflopo sedang tertidur pulasDalam kejadian ini tidak tidak ada korban jiwa, namun lebih dari 15 hektar lahan sawah diterjang longsorSelain sawah, tanaman pertanian seperti ratusan pohon kelapa, ribuan pohon pinang serta 32 kolam ikan bersama puluhan ribu ekor ikan ikut tertimbunBahkan satu-satunya mata air juga tertimbun longsorBagian bawah longsoran yang berbentuk palungan juga kini mengeluarkan airWarga pun masih was-was lantaran keretakan tanah masih terjadi di sekitar pinggiran longsor hingga jarak 50 meterBahkan salah satu ruas jalan dan belasan rumah sudah mulai dikosongkan penghuninya guna mengantisipasi longsor susulan.
Agustinus Tunliu kepada Timor Express mengisahkan, saat kejadian dirinya bersama keluarga sedang tertidurNamun sekira pukul 04.00 Wita pagi, rumah yang mereka tempati seperti bergerak turun sehingga dia kemudian meminta beberapa rekan keluarga untuk menyelamatkan isi rumahnyaBeruntung, setelah menyelamatkan barang-barangnya, baru kemudian terjadi longsor susulan yang lebih parah sekira pukul 07.00 Wita.
"Saya punya isteri kasi bangun jam 4Bilang rumah ada tago yang dan tanah ada retak besarJadi saya lari kasitau keluarga dong untuk kasi keluar barang-barangTrus sekitar jam 7 baru ada longsor besar jadi kami punya rumah sudah tertutupMemang tidak ada barang di dalam rumah lagiTapi saya punya rumah itu semi permanen jadi sekitar Rp 50 juta," kisah Agustinus(mg9/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Batam Pastikan Tak Bubarkan Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi