KUDUS-Letak rumah terduga Abu Thalut, 50, yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, di Dukuh Bae Pondok, RT 4/III, Desa Bae, Kecamatan Bae, sangatlah strategis untuk bersembunyiHal itu dikarenakan, letak rumah yang belakangnya kebun dan sebelah kirinya sungai, membuat rumah tersebut tidak mudah dijangkau oleh orang awam.
Berdasarkan pengamatan Radar Kudus (grup JPNN) di lokasi kejadian, rumah terduga diapit oleh tiga rumah saudara iparnya, Yakni, rumah Mustaqin (depan), rumah Yasin (samping kanan), dan Zahid (samping kanan), dan dibelakangnya adalah kebun
BACA JUGA: Demokrat Kutuk Penyegelan Aset Ahmadiyah
Sehingga, jarang diketahui masyarakat awam apabila tidak benar-benar sengaja mendatangi rumah terduga.Rumah yang mempunyai ukuran cukup luas, dengan tembok bercat putih, serta berlantai keramik warna hijau, sebelumnya tidak pernah menjadi sorotan warga
Su'udi, 42, warga Dukuh setempat saat ditemui Radar Kudus, di TKP kemarin menuturkan, Dukuh Bae Pondok, Desa Bae, merupakan Dukuh paling ujung alias perbatasan, yang menghubungkan antara Desa Bae, Kecamatan Bae, dengan Desa Samirejo, Kecamatan Dawe
BACA JUGA: Kejagung Periksa Dua Eks Jaksa Agung Muda
"Dukuh kami merupakan dukuh terakhir di Desa Bae, dan Kecamatan BaeSetelah itu, lanjutnya, apabila keutara lagi, sudah masuk di Desa Samirejo, Kecamatan Dawe
BACA JUGA: Abu Tholut Ditangkap di Kamar Mandi
"Masyarakat umum memang jarang yang lewat dijalan ini, kecuali masyarakat sekitarKarena kebanyakan masyarakat umum seringnya, lewat jalan Kudus-Colo," bebernyaDari jalan Raya Kudus-Colo, Dukuh tersebut harus masuk jalan sempit yang mempunyai lebar jalan dua meter, kearah Barat kurang lebih sepanjang 1,5 kilometerTepatnya, disebelah baratnya Kantor PDAM unit Produksi.Su'udi mengakui, akhir-akhir ini banyak sekali warga yang tidak dikenal sering mendatangi dukuhnya"Kadang ada orang yang sengaja mondar-mandir tidak jelas disekitar siniNamun, saya tidak tahu apakah itu petugas atau bukanYang jelas, seringnya berpakaian layaknya preman," ungkapnyaSementara itu, Kapolres Kudus, AKBP RSlamet Santoso, kepada Radar Kudus, kemarin mengungkapkan akan tetap menempatkan petugas di Dukuh tersebut untuk menjaga TKP"Anggota tetap kami siagakan untuk mengamankan lokasi TKP, hingga batas waktu yang diperlukan," ujarnya.
Untuk personil yang ditempatkan dilokasi pengamanan, jelasnya, sesuai dengan kebutuhan"Petugas yang kami tempatkan ada yang berpakaian Dinas KepolisianDan ada juga yang berpakaian preman, dengan sistem keamanan terbuka dan tertutup," bebernyaPengamanan di TKP itu, lanjutnya, bertujuan untuk menjaga lokasi agar tetap kondusif, aman, dan terkendali"kami akan mengamankan TKP hingga minimal sampai tahun baru nanti," paparnya.
Sedangkan, untuk antisipasi masuknya teroris di Kabupaten Kudus, Polres Kudus mulai mendata seluruh kos-kosan yang adaSelain itu, menggerakkan Polmas (Polisi Masyarakat) diseluruh Desa di Kabupaten Kudus"Kami juga berharap kepada seluruh ketua RT dan RW, agar mendata warganya dengan cermat dan telitiTerutama bagi warga pendatang untuk secepatnya mengurus administrasi kependudukan, seperti KK, dan KTP," jelasnya.Pihaknya juga berharap, agar masyarakat segera melaporkan kepada pihak yang berwajib, apabila terdapat hal-hal yang mencurigakan dilingkungan sekitarnya(lil/rus)
Kronologis penangkapan Orang yang Diduga Abu Tholut
-Sekitar pukul 08.00 tiba-tiba sekelompok orang dengan berpakaian preman datang di Dukuh Bae Pondok RT 4/III dengan mengendarai 7 sepeda motor dan 3 mobil kijangJumlahnya mencapai puluhan.
-Mereka langsung menyuruh tetangga sekitarnya untuk masuk ke dalam rumah masing-masing.
-Beberapa menit kemudian, terdengar suara tembakan sebanyak lima kali dari lokasi rumah yang digerebek, yakni rumah milik Fatchatun alias Zumaroh (istri yang diduga sebagai Abu Tholut)
-Sekitar pukul 08.30, sekelompok orang yang kemudian diketahui sebagai anggota Densus 88, itu kemudian membawa Abu Tholut.
-Saat dibawa tim Densus 88, tetangga istri yang diduga Abu Tholut mengatakan bahwa kaki Abu Tholut pincang.
-Abu Tholut tidak melakukan perlawanan yang berarti kepada petugasSedangkan, untuk barang bukti yang dibawa petugas, di antaranya adalah sepucuk senjata jenis FN kaliber 9 mm buatan Belgia, dan satu magazin, serta 22 butir peluru kaliber 9 mmDi Teras rumahnya pun juga ditemukan sepucuk amplop berukuran kertas HVS, dengan tulisan kepada Ustadz Abu Thaluth (cetakan print out) dipojok kiri atas dan di bawah kanannyanya terdapat tulisan Majalah Ansharut Tauhid, jalan Cemani-Batik Keris No.88 Cemani grogol Sukoharjo, telp 0271-2167285 (cetakan print out), serta di tengah-tengahnya, terdapat tulisan tangan kumpulan coret-coretan meringkas kitab al Umdah Abdul Qodir Abdul Aziz.
Sumber: Dari berbagai sumber
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diaudit BPK, Gubernur Kaltim Rugikan Negara Rp 609 M
Redaktur : Tim Redaksi