Rusia: Barat Rekayasa Media Dukung Serangan Militer ke Suriah

Selasa, 27 Agustus 2013 – 12:50 WIB

jpnn.com - MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov terang-terangan menuding pihak barat dalam hal ini Amerika dan Inggris sengaja melakukan provokasi serta rekayasa kampanye media guna mendukung serangan militer ke Suriah.

"Setelah serangan kimia pekan lalu, Barat telah merekayasa kampanye media untuk memfasilitasi serangan militer," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, seperti dilansir rt.com (26/8).

BACA JUGA: Main Dokter-dokteran, Bocah Perempuan Perkosa Balita

Lavrov juga meragukan kebenaran klaim AS dan Eropa tentang kejadian serangan senjata kimia tersebut. "Secara sesmi Washington, London dan Paris mengatakan mereka memiliki bukti yang tak terbantahkan bahwa pemerintah Suriah berada di belakang serangan kimia di Damaskus, tetapi mereka belum mengajukan bukti ini ada," tegasnya dalam konferensi pers darurat di Moskow.

Lavrov mengatakan, AS, Inggris dan negara-negara lain telah mengumpulkan kekuatan besar dan menyiapkan kapal serta pesawat mereka untuk invasi.

BACA JUGA: RI Desak PBB Investigasi Dugaan Senjata Kimia di Suriah

Lavrov pun mengecam langkah tersebut dan menyebutnya sebagai "langkah berbahaya" bagi perdamaian dunia. Lebih tegas dirinya memperingatkan agar AS dan sekutunya tidak mengulangi skenario di Irak dan Libya. "Membawa kekuatan luar, akan menjadi kesalahan besar yang akan menyebabkan lebih banyak darah yang tertumpah," tegasnya.

Ketika ditanya apakah Rusia akan bergabung dalam potensi konflik di kedua sisi, Lavrov mengatakan, "Kami tidak punya rencana untuk pergi berperang, tapi kami berharap orang lain memikirkan kepentingan jangka panjang."

BACA JUGA: Pembuat Situs Porno Dihukum Seumur Hidup

Rabu lalu, muncul rekaman mulai dari warga sipil di pinggiran Kota Damaskus menderita akibat efek gas neurotoksik. Hal ini memicu AS yang sebelumnya menyatakan penggunaan senjata kimia akan menjadi 'garis merah' dalam konflik, yang akan memiliki konsekuensi sangat besar bagi rezim Suriah.

Kelompok bantuan medis, Doctor Without Border, telah melaporkan setidaknya 355 orang tewas akibat insiden tersebut.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdi Muluk: Timur Leste Nyesal Keluar Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler