Rusuh, Produksi Lapangan Tiaka Kembali Terhenti

Selasa, 23 Agustus 2011 – 17:31 WIB

JAKARTA -- Fasilitas produksi di Lapangan minyak Tiaka yang berada di Luwuk, Sulawesi Tengah dengan operator JOB Pertamina-Medco Tomori,  kembali berhenti beroperasi sejak Senin (22/8) siang kemarinHal ini  menyusul terjadinya kembali demonstrasi yang rusuh dan menyerang serta merusak fasilitas di Pulau Tiaka.

"Produksi minyak di lapangan Tiaka kembali terhenti menyusul kembalinya pendemo yang menyerang dan merusak fasilitas di pulau Tiaka," ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Gde Pradnyana, di Jakarta, Selasa (23/8).

Hingga Selasa (23/8) siang, katanya, lapangan minyak tersebut masih ditutup dan seluruh pekerjanya dievakuasi dari lokasi

BACA JUGA: Mantan Ketua dan Sekretaris KPU Kukar Dijebloskan ke Penjara

"Untuk sementara fasilitas produksi tersebut dijaga oleh aparat Kepolisian dan TNI menunggu situasi kondusif,” ungkap Gde.

Dengan kejadian itu, maka sebanyak enam sumur dan fasilitas di Lapangan Tiaka yang memproduksikan minyak sebesar 1.600 barel per hari itu hilang lantaran terhenti produksinya.

Seperti diketahui aksi demo anarkis di Tiaka dimulai sejak Sabtu (20/8)
Sekitar 30 pendemo datang menggunakan kapal kayu, kemudian merusak beberapa fasilitas yang mengakibatkan kru harus dievakuasi dan lapangan ditutup

BACA JUGA: Pasar Loak Terbakar, Ratusan Stan Ludes

Menurut Gde, setelah mendapati lapangan kosong, pendemo pergi dengan membawa dan merampas kapal kru yang merangkap sebagai kapal rumah sakit
Kapal tersebut kini masih ditangan pendemo.

"Pada Minggu (21/8), sebenarnya kondisi berangsur membaik dan produksi kembali normal

BACA JUGA: 2.130 Ha Tambang Emas di Hutan Lindung

Namun, Senin, massa kembali datang dengan membawa parang dan senjata tajam lainnya, serta bom molotov," terangnya(Yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibuka Empat Posko Pengaduan THR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler