Rutan Malebero Rusuh, Dua Tahanan Terluka

Sabtu, 08 Juli 2017 – 11:31 WIB
Ilustrasi. Foto: sumeks/jpg

jpnn.com, BENGKULU - Kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) kembali terjadi. Kali ini para tahanan di Rutan Kelas II B Malebero, Kota Bengkulu yang rusuh, Jumat (7/7) pagi.

Dua orang tahanan terluka, setelah dikeroyok tujuh orang lainnya. Kesembilan orang itu, hingga tadi malam masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Bengkulu.

BACA JUGA: Usut Pungli, Pejabat Lapas Dicopot, Dua Tamping Dipindah

‘’Kita lihat besok (hari ini, red) bagaimana perkembangannya. Kalau malam ini (tadi malam, red) kita pastikan belum akan dikembalikan ke rutan,’’ kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Rooy Noor SIK seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Kedua tahanan yang jadi korban, Wiky Aldri (29) yang merupakan tahanan kasus 363 KUHP dan Koko Irawan (21) tahanan dalam kasus 362 KUHP.

BACA JUGA: Objek Wisata Pantai Mulai Diserbu Warga

Sedangkan tujuh orang yang diduga pelaku pengeroyokan, masing-masing Candra alias Can (33) tahanan kasus kepemilikan sajam, Merli alias Li (28) tahanan kasus 363, Riken Valerio (18) tahanan kasus 365, Siregar Alam alias Lego (31) tahanan kasus 363, Endrik Kelvin (26) tahanan kasus 363, Virgo Praditya (18) tahanan kasus 170, dan Yandri Irawan (22) tahanan kasus 365.

Kata Rooy, korban Wiki mengalami luka di perut dan korban Koko mengalami luka di bagian bibir. Namun keduanya dalam kondisi normal dan bisa menjalani pemeriksaan, setelah mendapatkan perawatan medis usai kejadian ricuh.

BACA JUGA: Lebaran, Ratusan Rumah di Bengkulu Terendam Banjir

‘’Lukanya tidak parah dan sekarang keduanya dalam kondisi baik,” terang Rooy.

Diakui Rooy, mereka masih belum bisa mengambil kesimpulan terkait siapa yang melukai korban Wiky dan yang melukai korban Koko. Para pelaku mengaku tidak tahu secara pasti siapa yang menusuk atau melukai perut dan memukulkan batu ke bibir korban, seperti yang diinformasikan awal kericuhan.

‘’Mereka (para pelaku, red) sejauh ini mengaku hanya spontanitas ikut-ikutan saja karena sesama teman tahanan,’’ imbuh Rooy.

Sementara itu, dari data yang dihimpun di lapangan, kronologis kejadian, diawali Wiky sedang berada di depan Blok Napi Narkoba Rumah Tahan (Rutan) Kelas II B Malebero Kota Bengkulu. Selanjutnya datang Koko bermaksud meminta rokok kepada Wiky.

Saat bersamaan di depan Blok Narkoba, juga sedang ada Candra alias Can (33) bersama para pelaku lain. Diduga saat berjalan menuju Wiky, Koko tidak sengaja menyenggol kaki dari Candra sehingga membuat Candra marah dan menantang Koko. Selanjutnya terjadilah cekcok mulut antara Candra dan Koko.

Candra yang emosi, langsung mendekati Koko sembari mencekik leher Koko dengan diikuti 6 orang lainnya, Merli, Riken, Siregar Alam alias Lego, Endrik Kelvin, Virgo Praditya (18), dan Yandri Irawan. Wiky mencoba menarik Koko dengan maksud untuk melerai.

Namun tanpa diduga, Wiky ikut menjadi sasaran salah satu pelaku yang menusukkan diduga jepit kuku ke arah perutnya sehingga mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, salah satu pelaku juga sempat memukulkan batu ke arah bibir korban Wiky sehingga berdarah.

Untung saja, kondisi tersebut bisa langsung dilerai seiring anggota Polsek Teluk Segara dan Polres Bengkulu datang melakukan pengamanan di lokasi. Para pelaku langsung diamankan dan korban selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.

Tidak lama berselang atau pukul 11.00 WIB pasukan Brimob dan Sabhara Polda Bengkulu sampai untuk melakukan antisipasi keributan berkembang. Diiringi dengan kedatangan rombongan Kapolda dan pejabat jajaran Polda Bengkulu.

‘’Kita bersama Kanwil Kemenkumham ikut datang ke sini (rutan, red) dalam rangka untuk mengantisipasi. Namun saat ini (kemarin, red) sudah kita amankan tujuh orang yang diduga pelaku dan dua orang korban,” kata Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung saat sampai di Rutan Malebero.

Menurutnya, korban sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Ini cuma masalah salah tanggap saja dan tidak ada masalah lain. Soal luka, itu bukan penikaman, hanya gunting kuku. Dan barang buktinya, termasuk batu juga sudah kita amankan.

“Untuk sementara, kita tetap siagakan dulu anggota untuk mengantisipasi segala kemungkinan,’’ terangnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Bengkulu Drs Liberti Sitinjak, MM, M.Si yang mendampingi Kapolda menegaskan, kejadian di Rutan Malebero kemarin bukanlah kerusuhan. Namun hal tersebut hanyalah perkelahian antara tujuh orang melawan dua orang yang bermula dari kesalahpahaman saja.

‘’Jadi ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Namun kita bersama pak Kapolda tidak mau ini berlanjut sehingga kita siaga saja,’’ singkat Liberti. (qda/dtk/air/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Bakal Geber Kasus Jalan Enggano Usai Lebaran


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler