RUUK Jogja Masih Diolah Sekretariat Negara

Senin, 13 Desember 2010 – 23:32 WIB

JAKARTA - Polemik tentang Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta terus bergulirDPRD Jogja melalui paripurna yang ditunggui ribuan masyarakat Jogja juga sudah memutuskan bahwa pengisian Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dilakukan melalui penetapan

BACA JUGA: Dilarang, Tolak Pelamar CPNS dari Luar Daerah



Sayangnya, draft RUUK Jogja versi pemerintah yang memicu polemik itu ternyata belum sampai ke DPR
Mendagri Gamawan Fauzi mengatakan, kementrian yang dipimpinnnya sudah menyerahkan draft RUUK Jogja ke Sekretariat Negara

BACA JUGA: Sejahtera Tak Harus Diangkat jadi PNS

"Sekarang sedang diolah di Setneg.  Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama akan dimasukkan ke DPR," ucap Gamawan saat ditemui di DPR, Senin (13/12).

Sedangkan Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo, menyatakan, DPR tidak bisa serta-merta bersikap lantaran materi yang akan dibahas belum juga masuk
"Kalau RUU masuk, kami ambil dan segera ke Jogja untuk bicara dengan Kesultanan, Pakualaman dan masyarakat

BACA JUGA: Putri Hakim MK Akui Bertemu Pihak Berperkara

Jangan dulu bicara iya atau tidak, lebih baik dengarkan dulu," ujar Ganjar.

Dalam kesempatan itu Ganjar juga menyinggung pernyataan Mendagri bahwa keputusan DPRD Jogja hanya untuk level Perda dan bukan UU"DPRD memang tidak sedang bahas UU, tapi menyerap aspirasi masyarakatnya dan akan diteruskan ke sini (DPR)Kalau pemerintah mengabaikan, itu sebagai sebuah sikap politik sahTapi bagaimana kelanjutannya akan diadu di sini," tandas Ganjar.

Menurutnya, keputusan politik tentang RUUK Jogja akan diputuskan bersama oleh DPR dan pemerintahMeski begitu Ganjar juga menegaskan bahwa DPR tetap akan menyerap aspirasi dan masukan dari bawah

Karenanya Ganjar menganggap sikap DPRD Jogja yang memutuskan pengisian Gubernur dan Wakil Gubernur DIY melalui penetapan sebagai sebuah masukan"Biarlah semua ini sebagai sebuah dinamika usulan," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Arsyad Nilai Tim Investigasi Manipulatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler