Saat Jokowi Bahas Informasi Intelijen, Semua Kamera dan Recorder Dimatikan

Selasa, 08 November 2016 – 12:11 WIB
Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: biro pers kepresidenan

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan arahan mengenai kondisi keamanan negara terkini kepada ratusan perwira Polri di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11) pagi.

Dalam sambutannya, Jokowi -sapaan presiden- menyampaikan, Polri sebagai instansi penegak hukum harus meletakkan segalanya di atas hukum.

BACA JUGA: Presiden Sudah Biasa Bertemu Tokoh Agama

Jokowi menegaskan, Polri dalam menegakkan hukum, jangan mau diintervensi.

"Sebagai sebuah institusi, Polri tergolong besar dengan 430 ribu anggota. Oleh karena itu, jangan ragu dalam bertindak untuk tegakkan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri ragu, kalah, apalagi ke kelompok kecil, organisasi apapun, dan tokoh siapapun," tegas Jokowi dalam sambutannya di Auditorium PTIK.

BACA JUGA: Kapolri Bercerita ke Presiden Jokowi soal Polisi Korban Aksi 4 November

Kehadiran Jokowi di PTIK, didampingi Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, kesejahteraan negara bergantung pada penegakan hukum.

BACA JUGA: KPK Mulai Garap Wali Kota Madiun

Selain itu, Polri juga dituntut menjamin setiap warga negaranya untuk hidup aman dan tentram.

"Karena dengan penegakan hukum yang tegas negara ini akan kuat. Itu ada di tangan saudara. Marwah Polri dan negara harus dijaga. Penegakan hukum yang tegas, harus dilakukan," jelas Jokowi.

Di samping itu, dalam sambutannya Jokowi juga membahas bagaimana Polri menangani aksi demonstrasi 4 November.

Seharusnya, kata Jokowi, Polri bisa mengantisipasi adanya provokator dalam aksi tersebut.

 Akibatnya, demo yang seharusnya damai, di menit terakhir menjadi ricuh karena perbuatan segelintir orang.

"Saya mau evaluasi apa yang dilakukan demo besar-besaran 4 November lalu. Pertama, dari sisi perkiraan jumlah. Informasi yang saya terima saat itu 18 ribu kemudian maksimal 30 ribu. Angka penting untuk persiapan pasukan. Angka-angka intelijen harus diperkirakan. Oleh karena itu kalkulasi lebih detail lagi," jelas Jokowi.

Orang nomor satu ini tampak ingin menyampaikan lebih jauh lagi pidatonya.

 Namun, tiba-tiba saja sejumlah anggota Polri mendatangi wartawan.

Mereka menyampaikan bahwa acara ini bukan konsumsi publik.

 Mereka juga meminta agar wartawan mematikan kamera dan alat perekam. Wartawan bahkan diminta untuk meninggalkan ruangan Auditorium PTIK. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Masuk Inti Materi Arahan Jokowi ke Polri, Wartawan Diminta Keluar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler