Saatnya Yang Muda Pimpin PSSI

Minggu, 10 April 2011 – 08:56 WIB

JAKARTA - FIFA mengintruksikan agar Komite Normalisasi (KN) yang dipimpin Agun Gumelar menggelar kongres Pemilihan Ketum PSSI, Waketum, dan anggota Exco sebelum 21 MeiKN yang juga bertindak sebagai KOmite Pemilihan (KP) sudah memutuskan bakal menggelar kongres pemilihan pada 20 Mei

BACA JUGA: Frustrasi, Ingin Pecat Diri Sendiri



Menjelang kongres, saat ini sudah muncul beberapa nama yang bakal menjadi bakal calon
Baik itu yang diusung oleh pemilik suara ataupun yang menawarkan dirinya untuk dipilih

BACA JUGA: Demi Ambisi Rekor Meksiko

Diantara nama yang mulai mengemuka ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mantan manajer PSM Makassar dan Persija Diza Ali, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Evert Erenst Mangindaan, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Erwin Aksa, Ketua klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Kota Gorontalo (Persigo) , Adhan Dambea, mantan manajer Persijatim G.H Sutejo dan Deputy Bidang Teknik BTN (Badan Tim Nasional), Iman Arif


Selain itu, KSAD Geoerge Toisutta dan pengusaha Arifin Panigoro juga tetap dicarikan jalan oleh pendukungnya untuk bisa tetap bisa maju meski dalam suratnya 4 April lalu FIFA jelas-jelas tidak memperbolehkan keduanya.     

Terkait mengemukanya beberapa nama tersebut sebagian pemilik suara mulai mengambil sikap

BACA JUGA: Persikab Tuntaskan Dendam

Beni Erwin, asisten manajer Persija Jakarta kepada Jawa Pos mengatakan sudah waktunya PSSI pengurusnya diisi oleh orang-orang muda yang memiliki visi memajukan persepakbolaan tanah air

"Saya kira sudah waktunya generasi tua minggirMari kita beri kesempatan kepada darah-darah muda untuk memegang PSSI," kata BeniPria yang sudah belasan tahun berkiprah di sepak bola itu bahkan menyebut nama Iman Arif dan Joko Driyono ( CEO PT Liga Indonesia) layak diberi kepecayaan menempati pos-pos penting di PSSI"Kalau Pak Iman Arif maju pasti  kami dukung," ujar Beni

Sekum PSSI Sulawesi Tenggara Rifai Budiman menyatakan hal serupaSudah saatnya kaum muda duduk di kursi pimpinan PSSI pusatAlasannya induk organisasi sepak bola tertinggi se Indonesia itu butuh penyegaranDan kecenderungan kaum muda adalah selalu mencoba hal-hal baru"Kaum muda selalu kaya inovasi dan imajinasiMereka tak takut mencoba hal baru dan mendobrak kemapanan," ujar RifaiPria 46 tahun itu juga menyebut nama Iman Arif sebagai salah satu tokoh yang layakPeran mantan ketua BTN itu dalam mengantar timnas PSSI sebagai runner up Piala AFF 2010 lalu pantas diapresiasi

"Figur Pak Iman tak diragukan lagi dikancah sepak bola IndonesiaDia membawa sejumlah perubahan positifTotalitas yang ditunjukkannya, walau baru dua tahun terakhir ini aktif, layak dicontoh pengurus lain," sambungnyaKarena itu, pria asal Muna, Sultra itu sepakat Iman Arif sebagai salah satu figur di kongres pemilihan mendatang

Jika Rifai mendukung munculnya sosok muda sebagai pemimpin, tidak demikian dengan Johar Lin EngSekum PSSI Jawa Tengah tersebut mengatakan pengalaman figur muda untuk menahkodai PSSI Pusat belumlah terujiDan nama Iman Arif dianggapnya belum layak dijagokan.  "Pak Iman itu masih nama baru di PSSI PusatNamanya melesat setelah Piala AFF 2010 lalu," tutur JoharUntuk pria asli Semarang, Jawa Tengah itu permasalahan PSSI bukan melulu soal timnasNamun lebih kepada pembibitan dan pembinaan sepak bola daerah

Namun, Johar menolak pengkotakan sosok pemimpin yang dibatasi usiaYang terpenting untuk pria berusia 47 tahun tersebut calon ketua harus punya komitmen tinggi memajukan sepak bola Indonesia"Sosok pemimpin alangkah baiknya perpaduan kaum muda yang mau berkarya dan kaum tua bertipe pekerja," beber Johar

Iman Arif sendiri mengaku siap maju jika ada yang mencalonkannya"Jika ada yang mencalonkan, saya pasti tidak akan menghindar," ujar Iman Arif kepada Jawa Pos tadi malam"Tapi bagi saya, berkontribusi untuk memajukan sepakbola tanah itu tidak harus masuk dalam systemDi luar system pun bisa," sambungnya

Lulusan Fellow Columbia University New York yang menguasai lima bahasa asing ini ( Inggris, Spanyol, Jerman, Jepang, Tagalog ) sudah lama berkecimpung di dunia bola meski barua tahun kemarin ditarik ke BTN.

Pria kelahiran 27 November 1970 tercatat sebagai Presdir SSI Arsenal yang saat in memiliki lebih dari 500 siswa, Iman Arif juga tercatat sebagai Presiden IFA ( Indonesia Football Akademy)Di akademi yang baru dibentuk pada 2010 itu kini berkumpul 24 pemain U-15 dan 24 pemain U-14 pilihanMereka disiapkan untuk menjadi pemain-pemain hebat di masa mendatangTak hanya diajari bagaimana bermain bola dengan kurikulum Eropa, siswa-siswa tepilih itu tiap hari juga diberi asupan gizi berstandar Benua BiruBesok (11/4) IFA akan memberangkatkan tiga pemainnya magang ke tim cadangan Leicester CityIman Arif memiliki link bagus dengan perspekbolaan EropaDia kerap bertemu dan berdiskusi dengan Arsene Wenger ( pelatih Arsenal ) dan Sven Goran Eriksson ( mantan pelatih timnas Inggris yang kini melatih Leicester City).

Selain Iman Arif, tokoh muda yang namanya mulai mengemuka adalah Erwin Aksa, mantan manajer PSM MakassarKetua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang baru berusia 33 tahun itu kepada Koran ini tadi malam juga menyatakan kesiapannya jika ad yang mencalonkan

"Saya dengar beberapa pemilik suara menginginkan saya majuTapi saya mau  lihat dulu dinamikanya seperti apaSaat ini kan Komite Normalisasi sudah bekerja tapi PO (Peraturan Organisasinya) belum jadi," ujar Erwin"Sebagai insan bola dan pernah lama bergelut didalamnya, saya a tentu ingin memberi kontribusi," sambung Presiden Direktur Bosowa Corporation iniErwin juga mengatakan dirinya masih terus mencermati upaya yang dilakukan para pemilik suara yang memperjuangkan reformasi di tubuh PSSI

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Evert Ernest Mangindaan juga menyatakan siap maju ke pencalonan Ketum PSSI."Tai itu kan harus ada yang mengusulkan," kata MangindaanDia menyatakan tidak ingin terburu-buru mengiyakan usulan pihak yang ingin mengusungnya menjadi orang nomor satu di tubuh PSSIAntara lain dari masyarakat di Sulawesi Utara yang mencalonkannyaEE Mangindaan memang tercatat sebagai mantan Gubernur Sulut dan Pembina Persma Manado"Lebih baik KN cepat menentukan, prosesnya bagaimana, persyaratannya bagaimanaDi situ baru kita lihat," katanya.

Menurut Mangindaan, figur yang pas menjadi ketua umum PSSI adalah yang betul-betul mau berjuang untuk sepakbolaDia berpendapat, sebaiknya tidak terlalu banyak pembatasan atau syarat menjadi ketum PSSI"Saya di dalam atau di luar, tetap berjuang untuk sepakbola," kata putra tokoh sepakbola nasional Erents Alberth Mangindaan itu.

Sementara itu, sampai kemarin KN tenyata belum merampungkan draft PO yang akan menjadi tuntunan pelaksanaan kongres pemilihan Ketum, Waketum, dan anggota ExcoKetika dihubungi media kemarin sore Ketua KN Agum GUmelar mengatakan KN berusaha secepat mungkin menuntaskannya"Mungkin Senin atau Selasa kami selesaikan," ujar Agum

Molornya penyusunan PO hamper pasti akan berdampak pada tahapan-tahapan kongres yang sebelumnya sudah ditetapkan KNAntara lain KN sudah menetapkan masa pendaftaran bakal calon pada 12 -17 AprilPadahal sampai hari  ini (10 April) PO belum juga beres, Belum lagi PO terlebih dulu harus dikirimkan ke FIFA dan selanjutnya dikirimkan ke anggota PSSI

Ada rumor, molornya penyusunan PO ini terkait dengan masih adanya beda tafsir mengenai oleh tidaknya Nirwan Bakrie, George Toisutta,dan Arifin Panigoro dicalonkan menjadi Ketua Umum PSSISaat ini Agum Gumelar dikabarkan tengah melakukan pendekatan kepada pihak George-Arifin

Memang sangat riskan jika tidak terjadi satu kataSebab, di belakang George-Arifin ada 78 suara yang jika mereka sepakat tidak mengikuti kongres KN, maka kongres itu tidak ada kuorumJumlah anggota PSSI yang punya hak suara adalah 100 anggotaUntuk mendapatkan kepastian Agum Gumelar akan menghadap FIFA  di Zurich setelah melakukan pembicaraan dengan kubu George-Arifin. 

Agar terjadi satu suara, 16 April  mendatang, KN akan mengadakan pertemuan dengan 100 pemilik suara termasuk 78 pemiliki suara yang 26 Maret lalu menggelar kongres di Pekanbaru Riau yang menghasilkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan(ali/dra/aam/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengalaman Roddick jadi Caddy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler