jpnn.com - JAKARTA – Upaya Pemprov DKI membersihkan Monas dari pedagang kaki lima (PKL) tidak berjalan mulus.
Penertiban besar-besaran yang dilakukan 500 personel gabungan Sabtu (2/8) ternyata tidak berpengaruh apa-apa. Para PKL justru terlihat makin berani berjualan di kawasan wisata favorit warga Jakarta itu.
BACA JUGA: Mobil Pengunjung Monas Digembosi
Berdasar pantauan Jawa Pos Minggu (3/8), ratusan PKL dengan berbagai jenis dagangan kembali memenuhi Taman Monas. Mereka bebas menggelar lapak dan menjajakan barang dagangan kepada para pengunjung.
Padahal, petugas Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Monas yang berjaga di pintu utama cukup garang melarang para PKL masuk lewat pintu utama. Para petugas juga disebar di empat penjuru pintu masuk Monas.
BACA JUGA: Nama Nachrowi Muncul di Bursa Cawagub DKI
Tetapi, PKL rupanya tidak hilang akal. Mereka masuk lewat pintu siluman. Ya, istilah pintu siluman yang mereka maksud adalah pagar di sekeliling Monas. Pagar besi setinggi lebih dari 2 meter yang mengelilingi kawasan tersebut dirusak, dipotong, dan dibengkokkan agar mereka bisa memasukkan barang dagangan.
Salah satu titik pagar yang dirusak berada di belakang IRTI Monas. Tembok dan pagar dirobohkan. Ironisnya, mereka tidak hanya melubangi tembok, tetapi juga mencuri besi pagar. Selain itu, ada pintu siluman berukuran lebih kecil di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara.
BACA JUGA: PNS Dilarang Ajukan Cuti Tambahan
Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengakui bahwa para PKL mulai berulah lagi. Berdasar pemeriksaan petugas, ada 24 besi pagar Monas yang dirusak PKL.
’’Pagar sempat kami perbaiki, tetapi dirusak lagi,’’ ujarnya kemarin. Menurut dia, PKL memang terlampau nekat. ’’Tetapi, kami tidak putus asa. Kami kuat-kuatan saja sama mereka,’’ tegasnya.
Sebelumnya, 500 personel gabungan dari Satpol PP Jakarta Pusat (Jakpus), TNI, Polisi, dan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakpus menertibkan seluruh lapak PKL di Monas tanpa kompromi Sabtu (31/7).
Operasi yang hanya berlangsung sejam, yakni pukul 9.15–10.15, tersebut tidak hanya mengangkut gerobak dan lapak PKL. Aparat juga mengangkut sepuluh badut yang kerap berjoget-joget untuk menghibur para pengunjung Monas.
Badut-badut tersebut lari terbirit-birit. Namun, petugas lebih dulu mengepung mereka. Kostum para badut itu pun dilucuti. Mereka kemudian digiring ke truk untuk didata.
Penertiban tersebut dipimpin Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso. Skenario penertiban yang diatur pun cukup matang. Para personel dibagi menjadi tiga tim yang disebar di tiga pintu masuk utama Monas. Petugas satpol PP menyusup lewat pintu masuk Stasiun Gambir dan pintu Patung Kuda.
Sementara itu, Sudinsos Jakpus lewat pintu masuk depan istana. Di pintu Stasiun Gambir, petugas mendapati puluhan lapak PKL yang disembunyikan di pinggir-pinggir pagar dan di bawah tanaman rimbun.
Dalam tempo lima menit, empat truk satpol PP dan satu kendaraan sudinsos penuh lapak PKL. Dari kejauhan, para pedagang hanya bisa gigit jari.
Namun, informasi penertiban itu diduga bocor. Sebab, suasana di dalam Monas lengang. Padahal, sehari sebelumnya, lapak-lapak PKL penuh sesak di area Taman Monas.
Apalagi, biasanya pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, PKL menjamur. Tidak hanya itu, puluhan PKL justru berjajar di pintu masuk Masjid Istiqlal atau pintu sisi utara Monas. (bad/co1/ilo/c19/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Rambutan Disesaki Penumpang Arus Balik
Redaktur : Tim Redaksi