jpnn.com - JOMBANG - Warga Desa Banjardowo langsung geger setelah menemukan mayat Afifuddin Amirullah di dekat jembatan Dusun Semberwinong, desa setempat, Jombang, kemarin dini hari (13/4). Pelajar 17 tahun asal Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Jombang, itu ditemukan tidak bernyawa dengan luka gorok di leher. Bukan hanya itu. Sedikitnya ditemukan 15 luka tusuk di sekujur tubuh siswa kelas X SMKN 1 Jombang tersebut.
Semula warga tidak mengenali korban. Selain tidak ditemukan identitas di tubuh korban, sepeda motor Honda Beat hitam dan handphone milik korban hilang.
Tubuh korban ditemukan Suparjan, 45, warga setempat, sekitar pukul 02.00 kemarin. Saat itu, Suparjan hendak menjemput anaknya di Megaluh setelah pulang rekreasi dari Jogjakarta.
BACA JUGA: Bawa Sandal dari Malaysia Didalamnya Diselipin Sabu-sabu
Ketika melintasi lokasi, Suparjan kaget melihat sesosok tubuh tergeletak di pinggir jalan. Karena penasaran, dia turun dari sepeda motor. ''Suparjan mengira orang yang tergeletak itu mabuk. Saat dilihat, ternyata di sekitar tubuh orang itu ditemukan ceceran darah. Lehernya juga sudah tergorok,'' ujar Suraji, 45, staf pemerintahan Desa Banjardowo, kemarin.
Mengetahui kondisi korban, Suparjan panik. Dia tidak berani menolong korban dan melanjutkan perjalanan untuk menjemput anaknya. Sekitar pukul 04.30, Suparjan dan anaknya yang kembali melintasi lokasi kejadian melihat mayat tersebut masih tergeletak. ''Suparjan tetap tak berani berbuat apa pun,'' tutur Suraji.
Sekitar pukul 05.30, Suparjan mengajak beberapa warga untuk melihat mayat tersebut. Warga berduyun-duyun mendatangi lokasi. Salah seorang kemudian melapor ke Polsek Jombang.
Leher korban terluka karena sayatan atau digorok senjata tajam. Di bagian perut dan punggung korban juga ada luka tusuk. Sedikitnya ada empat luka tusuk di bagian perut dan 11 luka tusuk di punggung korban. Korban memakai kaus hitam dan celana jins biru.
Tidak berselang lama, polisi datang dan melakukan olah TKP sekaligus mengevakuasi korban. Menurut Kapolsek Jombang Kota AKP Untung Sugiarto, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban. Apakah tewas karena menjadi korban begal atau balas dendam. ''Motif pembunuhan ini masih diselidiki,'' ujarnya.
Dia menyatakan, hingga tadi malam, pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi. Polisi belum menyimpulkan apakah pelajar SMK itu merupakan korban pembegalan. Yang jelas, sepeda motor Honda Beat dan ponsel milik korban raib.
Tentang kemungkinan korban dibunuh orang yang sudah dikenal, Untung tidak menampik. Sebelum ditemukan tidak bernyawa, anak pasangan Mutmainnah dan Ahmad itu sempat berpamitan kepada orang tua untuk menemui temannya. Hingga tadi malam, polisi sudah memeriksa dua saksi untuk mengungkap kasus itu.
Salah seorang teman sekolah korban membenarkan bahwa perilaku korban agak berbeda dengan pelajar laki-laki yang lain. Korban cenderung suka berdandan seperti perempuan. ''Tetapi, anaknya baik kok. Terhadap teman-temannya, saat bertemu di mana pun, dia selalu menyapa duluan,'' ujarnya. (oza/nay/dwi/mas)
BACA JUGA: Kesal tak Diberi Duit Rp 50 Ribu, Istri Dicekik hingga Tewas
BACA JUGA: Pria Tua Mengamuk di Kantor Pertamina, Tiga Orang Kena Tikam
BACA ARTIKEL LAINNYA... ABG 16 Tahun jadi Pengedar Ganja Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi