Safari Sri Mulyani Perkuat Kecurigaan soal Century

Kamis, 10 November 2011 – 14:24 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan nada keras menyandangkan label "tidak waras" kepada pihak-pihak yang menyebut pertemuannya dengan Sri Mulyani sebagai konspirasi penanganan kasus CenturyNamun tetap saja safari Sri Mulyani dengan petinggi pemerintahan di negeri ini terus menggulirkan kritik.

Termasuk pertemuan Sri Mulyani dengan Wapres Boediono, juga dianggap tak lepas dari kasus Century

BACA JUGA: Soal PNS, Daerah Wajib Konsultasi ke BKN

Adalah politisi Golkar Bambang Soesatyo, yang terus bersuara lantang soal Sri Mulyani dalam kasus Century
Anggota Tim Pengawas (Timwas) kasus Century itu menyebut pertemuan antara mantan Menteri Keuangan itu dengan Boediono di kantor Wapres, Selasa (8/11) lalu patut diduga juga membahas kasus Century

BACA JUGA: Nazaruddin Teken BAP Hari Ini

Alasannya, pertemuan itu berlangsung tertutup


"Pertemuan tertutup Sri Mulyani dengan Boediono di kantor Wapres, selain urusan kedinasan, patut diduga juga membahas beberapa perkembangan terkini proses hukum kasus Bank Century

BACA JUGA: Kementrian Pariwisata Punya Program Tersendiri untuk Komodo

Mengingat berbagai kemungkinan terburuk yang akan mengemuka dalam waktu dekat ini," ucap Bambang kepada JPNN, Kamis (10/11),

Ia menyebut beberapa faktor yang bisa jadi akan membuat ciut nyali Sri Mulyani ataupun BoedionoDi antaranya, terkait temuan hasil audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang aliran dana ke Deputi Gubernur BI Budi Mulia yang diduga sebagai suapHal lainnya adalah menjelang berakhirnya masa kerja Timwas dan terpilihnya pimpinan dan ketua KPK yang baru pada Desember mendatang.

Politisi yang lebih dikenal dengan panggilan Bamsoet itu meyakini hasil penelusuran BPK telah yang membuat Sri Mulyani dan Boediono menjadi tak nyaman"Hasil audit forensik BPK sejauh ini memang tidak membuat nyaman Sri Mulyani sebagai mantan ketua KKSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan), maupun Boediono yang saat itu (bailout Century) menjabat Gubernur BI," ulasnya.

Sedangkan terkait berakhirnya masa tugas Timwas DPR untuk skandal Bank Century pada akhir Desember 2011, Bambang meyakini ujung-ujungnya adalah penggunaan Hak Menyatakan Pendapat (HMP)"Terutama jika hasil kerja penegak hukum tetap memble dan tidak memuaskan," sambungnya.

Bambang juga meyakini, tak mungkin Presiden SBY tak tahu sama sekali soal kondisi terakhir Bank Century sebelum ditalangi dengan uang negara Rp 6,7 triliunBambang menyebut ada surat Sri Mulyani selaku Menkeu ke Presiden SBY perihal kondisi Century saat itu"Bukti ini menggugurkan klaim atau argumentasi yang menekankan bahwa presiden tidak tahu apa-apa tentang dana talangan untuk Bank Century," tandasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UP4B Siap Dialog dengan OPM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler