jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung kolaborasi Puspom TNI yang menggandeng PPATK menelusuri aset eks Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi.
Hal itu disampaikan Sahroni menyusul rencana Puspom TNI bakal menyita aset milik Henri Alfiandi terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
BACA JUGA: Sahroni Puji Kejagung yang Membongkar Dugaan Korupsi Proyek Tol MBZ
Sebelumnya, Komandan Puspom TNI Marsekal Muda Agung Handoko menyebut pihaknya bersama KPK sedang berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aset Henri.
Menanggapi ?hal itu, Sahroni menilai langkah Puspom TNI menggandeng PPATK dalam menuntaskan kasus rasuah terse?b?ut sudah sangat tepat.
BACA JUGA: KPK Sebut Seharusnya Kabasarnas Marsdya Henri Disidang di Peradilan Umum
"Sebagai mitra kerja PPATK, Komisi III mendukung penuh kolaborasi PPATK-Puspom TNI dalam mengusut dan menyita aset dalam kasus Basarnas," ucapnya di Jakarta, Kamis (14/9).
Dengan adanya kolaborasi Puspom TNI, KPK, dan PPATK, Sahroni berharap kasus itu bisa segera tuntas.
BACA JUGA: Konon Beginilah Persekongkolan Jahat di Kasus Korupsi Proyek Tol MBZ
"Ini perpaduan yang sangat tepat. Kalau PPATK sudah terlibat, dipastikan seluruh transaksi dan asetnya pasti dapat terlacak dengan mudah," ujar Sahroni.
Legislator Partai NasDem itu juga meminta perkembangan kasus itu disampaikan kepada publik sebagai bentuk transparansi.
Hal itu menurutnya penting guna menjaga persepsi publik terhadap penegakkan hukum di negeri ini.?
"Publik juga perlu tahu sudah sejauh mana perkembangannya. Jadi, masyarakat percaya bahwa proses hukumnya berjalan lanc?ar. Toh, Panglima TNI juga sudah sampaikan prosesnya harus transparan," tutur Sahroni.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soroti Respons Presiden Jokowi soal Bentrok di Pulau Rempang, ART: Kapolri Harus Peka
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam