jpnn.com, BANYUASIN - Rohibi, 30, warga Desa Tanjung Lago, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, tewas bersimbah darah dikeroyok enam pemuda, Minggu (17/6), sekitar pukul 16.30 WIB.
Kejadian di Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, tepatnya Jembatan PU. Keenam terduga pelaku, yaitu Irwan (27), Angga (19), F (17), Mansur (25), Rian (27), DD alias Bombon (19), semuanya warga Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago.
BACA JUGA: Keji, Ibu Muda di Muaradua Ini Tega Bacok Bayinya
Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi SM Pinem SIK mengatakan aksi pengeroyokan hingga menyebabkan korban Rohibi meninggal dunia berawal dari enam pelaku nongkrong di dekat Jembatan PU.
”Jadi, mereka ini memang menunggu warga dari Desa Tanjung Lago, karena memiliki dendam lama,” ujarnya.
BACA JUGA: Mayat Ditemukan Menghitam Itu Ternyata Korban Pembunuhan
Informasinya, dendam lama tersebut disebabkan aksi grasstrack alias balap liar yang dilakukan salah satu rekan pelaku dengan salah satu warga Desa Tanjung Lago.
”Dendam itu sudah berlangsung satu tahun lalu. Namun pelaku masih memendamnya,” bebernya.
BACA JUGA: Pembunuh Nenek 70 Tahun Dilumpuhkan dengan Tiga Timah Panas
Namun kedatangan warga Desa Tanjung Lago yang ditunggu–tunggu oleh enam pelaku tidak kunjung tiba. Hanya saja, salah satu teman satu Desa Tanjung Lago, yaitu Rohibi, melintasi di tempat kejadian perkara. ”Mereka ini hanya mengenal wajahnya, tapi tidak tahu namanya,” ungkapnya.
Kemudian salah satu pelaku langsung melempar korban Rohibi dengan kayu gelam sehingga mengenai korban Rohibi. Tidak senang dengan perbuatan pelaku, Rohibi langsung emosi dan memukul pelaku Irwan.
”Padahal, Rohibi ini bukan orang yang dicari. Tapi karena diduga masih satu desa, jadi pelaku mengenalinya, sehingga dapat dikatakan pelaku ini salah sasaran,” ucapnya.
Lokasi yang saat itu sedang ramai karena menjadi tempat warga setempat berkumpul langsung menjadi sepi setelah melihat kejadian pengeroyokan tersebut. Melihat rekannya Irwan dipukuli oleh korban Rohibi, lima pelaku lainnya memukuli korban hingga babak belur.
Rupanya usai kejadian tersebut, korban Rohibi langsung pulang ke rumah mengambil parang didampingi kakaknya Edi menuju tempat kejadian perkara. ”Korban datangi tempat kejadian perkara dengan membawa parang,” terangnya.
Tanpa basa–basi, korban Rohibi langsung membacok pelaku Irwan di bagian kepala. Sempat terjadi duel antara keduanya, tapi rupanya rekan pelaku Irwan yang juga membawa parang, ikut melakukan pengeroyokan dengan menggunakan parang dan tangan kosong, sehingga antara korban dan pelaku saling bacok.
Karena kalah jumlah, akhirnya korban Rohibi tewas setelah alami luka cukup parah, atas luka bacok yang dialaminya di sekujur tubuh dan kepala. ”Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara, sedangkan pelaku Irwan dilarikan ke rumah sakit Palembang,” tukasnya.
Sedangkan lima pelaku lainnya, yaitu Angga (19), F (17), Mansur (25), Rian (27), DD Alias Bombon (19), langsung melarikan diri.
Polsek Tanjung Lago di-back up Satreskrim Polres Banyuasin yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Dwi Satya Arian SIK begitu mendapatkan informasi tersebut, langsung bergerak dan melakukan pengejaran terhadap lima pelaku lainnya.
Dalam kurun waktu 24 jam, lima pelaku lainnya akhirnya diringkus di rumah masing–masing tanpa ada perlawanan. ”Sudah diamankan di Mapolsek Tanjung Lago, dan dalam pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.
Atas perbuatan enam pelaku tersebut, akan dikenaikan pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara selama 9 tahun.
”Tapi, salah satu pelaku masih di bawah umur,” pungkasnya. (qda/ion/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meludah Sembaragan, Ali Imron Dikeroyok Tiga Pegawai PT KAI
Redaktur & Reporter : Budi