jpnn.com - AKSI heroik Elanto Wijoyono menuai banyak pujian. Dikala banyak orang hanya diam saat terganggu dengan aksi para bikers motor gede, pria 32 tahun asal Jogjakarta ini berani bertindak. Tak tanggung-tanggung, dia nekat menghentikan konvoi puluhan moge di perempetan Condongcatur, Sleman, Jogjakarta. Padahal rombongan itu dikawal voorijder.
Lantas apa latar belakang Elanto beraksi heroik hingga mendapatkan dukungan warga Jogjakarta dan para netizen di media sosial. Berikut petikan wawancara Elanto Wijoyono dengan wartawan Radar Jogja (JPNN Group) Rizal Setyo Nugroho. Berikut petikannya:
BACA JUGA: Tahun Ini Sangat Pintar dengan IQ Tinggi
Kok nekat melakukan pengadangan konvoi moge?
Saya amati sejak beberapa hari ini sudah banyak motor gede (moge) seliweran di jalan-jalan Jogja. Dan itu banyak menggangu pengguna jalan lain karena di antara mereka sering menerobos lampu merah. Sebelumnya saya sudah (melapor) ke Ditlantas Polda DiJ tapi tidak ada jawaban. Katanya yang berkepentingan sedang tidak di tempat. Padahal saya ingin menanyakan dan mengingatkan kondisinya kenapa seperti ini. Moge melanggar, tidak diingatkan, malah dikawal.
BACA JUGA: Saya Kecewa Berat di Riau
Apa yang mendasari aksi ini?
Sudah kali ke sekian di Jogja konvoi Harley berlangsung. Masalahnya ada penggunaan patwal juga di situ. Sebagai warga saya memandangnya fungsi utama patwal untuk hal darurat kenegaraan. Untuk mengawal presiden, wakil presiden, bukan rombongan tidak penting ini. Selain itu moge cenderung menggangu lalu lintas, menerobos lampu lalu lintas dibiarkan. Ini sudah berkali-kali setiap tahun, saya warga biasa, berharap polisi melajukan tugasnya.
BACA JUGA: Gusti Allah Maunya Seperti Itu
Apa memang harus turun ke jalan?
Saya sudah coba temui Ditlantas Polda Jogja tapi tidak ada respon. Polisi yang di pos polisi juga membiarkan saja mereka melanggar aturan. Konvoi yang menggangu lalu lintas ini tidak ada yang menegur. Saya lihat banyak hal yang tidak beres.
Setelah tidak direspon lantas turun ke jalan dengan mencegat mereka?
Saya sudah bilang ke jajaran polisi, kalau polisi tidak mengingatkan, warga yang akan memperingatkan langsung pengendara mode dan patwal yang melanggar.
Warga yang juga ikut aksi menghadang dalam satu perkumpulan?
Saya tidak mengkoordinir. Saya hanya ngetwit aja. Terus mugkin ada yang tahu, dan sampai terganggu spontan aja. Kalau aku pribadi merasa terganggu dan aku melakukan aksi. Saya menyayangkan polisi yang membiarkan hal yang tidak menyenangkan. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haram di Bagian Mananya?
Redaktur : Tim Redaksi