Sarat Politik Uang, GMII Demo di Muktamar

Senin, 04 Juli 2011 – 16:26 WIB

BANDUNG - Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) menggelar aksi demonstrasi di halaman Hotel Panghegar, tempat dilangsungkannya Muktamar VII PPP, di Bandung, Jawa BaratAksi ini menuntut agar tidak ada praktik politik uang dalam muktamar.

"Kami minta tidak ada money politik dalam muktamar Partai Persatuan Pembangunan," kata orator Olos Wasahua, Koordinator Aksi, Senin (4/7).

Mereka juga menyesalkan partai tidak pernah mengurus organisasi sayap partai

BACA JUGA: Pemilihan Ketum PPP Tidak Akan Aklamasi

"Kami didirikan tapi perlahan-lahan mau dibunuh," ungkap Tatang Suhara, Koordinator Aksi lainnya.

Menurut Tatang dan Olos, Pengurus Wilayah GMII se-Indonesia menuntut agar  dihentikan semua intimidasi kepada seluruh peserta muktamar PPP
"Hentikan keterlibatan aparatur TNI dalam pengamanan area muktamar," kata Tatang dan Olos.

Selain dugaan praktik politik uang, GMII juga mengendus mekanisme muktamar sudah tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

BACA JUGA: Dikabarkan Mundur, Yani Bantah Alihkan Dukungan

Mereka juga menuntut DPW/DPC PPP untuk segera melakukan konsolidasi bersama untuk menyelamatkan PPP dari kehancuran dan kegagalan


"Kami menuntut DPW/DPC untuk memilih Ketua Umum PPP, yang berintegritas tinggi, berkomitmen tinggi dan berkomitmen terhadap sayap partai," ungkap Tatang dan Olos

BACA JUGA: Wartawan Dilarang Liput Sidang LPJ SDA

Menurut mereka, PPP telah gagal menjadi tuan rumah bagi umat Islam di Indonesia"Jika tidak segera dibenahi bisa menjadi partai kenanganTurunnya suara partai dari pemilu ke pemilu sungguh sangat mengkhawatirkan masa depan PPP," lanjut mereka.

Dalam catatan GMII, hasil pemilu 2009 adalah kegagalan paling terparah dalam mendulang suara"Jumlah 5,3 persen suara yang didapat pada pemilu 2009, adalah suara paling rendah dalam sejarah Partai Persatuan Pembangunan." katanya(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Didukung 55 Persen, Yani Bantah Main Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler