Sarundajang Berbagi Resep Sukses Pimpin Pemda

Selasa, 26 April 2011 – 01:11 WIB

BOGOR - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang dinobatkan sebagai kepala daerah yang dianggap berprestasi membawa Sulut sebagai Provinsi dengan kinerja terbaik dalam hal penyelenggranaan pemerintahan daerahDari hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemda (EKPPD) oleh Kemendagri, Sulut berada di peringkat pertama.

Namun Sarundajang mengaku tak muluk-muluk

BACA JUGA: Kinerja Kabupaten di Indonesia Timur Jeblok

Menurutnya, di satu satu sisi gubernur dipilih oleh rakyat sebagaimana juga dengan bupati/walikota
Namun di sisi lain, gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah.

"Kita mau menjabarkan sekarang ini bagaimana pola pembinaan terhadap para bupati dan walikota

BACA JUGA: Penderita AIDS di Batam Naik 32 Persen

Karena para bupati kan juga cenderung pakai alasan diplih rakyat," ujar Sarundajang dalam jumpa pers di Balai Kota Bogor usai menerima penghargaan kepada Pemprov Sulawesi Utara sebagai Pemda berkinerja terbaik dari Kementrian Dalam Negeri, Senin (25/4). 

Mantan pejabat eselon I Departemen Dalam Negeri itu pun memiliki resep sendiri
Menurutnya, dalam rangka mencapai penyelenggaraan Pemda yang baik kuncinya adalah mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan daerah dan ketaatan terhadap aturan

BACA JUGA: Kemendagri Bantah Ingin Pisahkan Natuna dari Kepri



Dalam hal peran serta masyarakat, pembinaan dilakukan dengan tetap mengembangkan demokrasi di daerah"Mengembangkan demokrasi di daerah adalah di mana masyarakat bisa turut serta dalam pemerintahgan di daerah," ucapnya.

Sedangkan resep lain yang tak boleh dilupakan, tandas Sarundajang, adalah ketaatan terhadap peraturanIa mecontohkan, Pemprov Sulut selalu berusaha agar Perda APBD bisa diketok tepat waktuSelain itu, laporan keuangan Pemprov Sulut harus benar-benar tidak cacat"Kami mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK," ucapnya.

Kiprah Sarundajang itu pun diakui Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Djohermansyah DjohanMenurutnya, Tim dari pusat yang melakukan evaluasi bertindak objektif dalam menyusun peringkat.

Djohermansyah menyebut dari 173 indikator penilaian, akuntabilitas dan transparansi keuangan merupakan hal krusial"Jadi kami obyektif sajaLaporan keuangan Sulut itu bagus, buktinya juga menerima insentif Rp 32 miliar dari kementrian keuanganOpini BPK juga WTP dan itu satu-satunya provinsiIPM-nya (Indeks Prestasi Manusia) di Sulut juga baik," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Pasangan Bonaran Dilimpahkan ke Jaksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler