JAKARTA - Fakta-fakta baru mulai muncul paska tragedi Priok 4 April laluKepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Seribu, Hotma Sinambela menyampaikan kesaksiannya
BACA JUGA: Tugas Satpol PP Dibatasi Lewat Revisi UU 32
Hotma memimpin 50 anggotanya ikut bergabung dengan 1.750 personil Satpol PP se-DKI Jakarta dalam peristiwa berdarah itu.Hotma merasa, Satpol PP sengaja dipasang di garda terdepan proses eksekusi
BACA JUGA: Jelang Diadili, Gubernur Kepri Darah Tinggi
"Kita ditinggalkan di lapangan oleh rekan-rekan polisi dan TNI," ujar Hotma, dengan kalimat yang diulang-ulang sebagai penegasan, dalam diskusi bertema "Siapa Butuh Satpol PP?" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/4).:TERKAIT Dia pun cerita kronologis pengerahan personil Satpol PP di Priok
BACA JUGA: Diduga Dianiaya, TKW Meninggal di Malaysia
Lantas muncul perintah agar dikerahkan personil Satpol PP dari 5 kota dan 1 kabupaten yang ada di wilayah DKIDiputuskan pula perlunya bantuan dari 2 SSK Brimob Polda Mero Jaya, 2 SSK dari Samapta, Garnisum, POM AL, 20 aparat Kodim, san personil kecamatan.Total ada sekitar 2000-an petugas.Rabu pagi jam 05, masih kata Hotma, seluruh personil menggelar apel dan langsung meluncur ke lokasi, makam Mbah PriokSampai lokasi, warga sudah siap bentrok, banyak diantaranya membawa sajam, seperti samuraiHotma menduga ada miskomunikasi, di mana warga beranggapan Satpol PP akan menggusur makam Mbah PriokPadahal, kata Hotma, sasarannya hanya gapura terdepan saja.
Diceritakan, korban pertama justru dari Satpol PP"Tameng rekan kami terbelah kena samurai dan orangnya menjadi korban," ucapnyaAkibatnya, suasana makin panas karena"Karena polisi lepas tangan, ya terpaksa satpol PP yang maju ke depan," tegasnya, dengan nada tinggi.(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuka Kemungkinan Bawaslu Dibubarkan
Redaktur : Tim Redaksi