Satu Daerah Otonom Nilai Rendah tapi tak Akan Digabung

Selasa, 19 September 2017 – 16:12 WIB
Soni Sumarsono. Foto: dok/JawaPos

jpnn.com, JOGJA - Seluruh daerah otonom pembentukan 2007-2009 dipastikan aman, tidak ada yang akan digabung lagi ke induk.

Meski hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperlihatkan ada daerah berkinerja rendah.

BACA JUGA: Masih Ada Daerah Otonom Kantornya Sewa Ruko

Dari 57 daerah yang dievaluasi, hanya empat daerah meraih nilai sangat tinggi, 42 daerah masuk kategori nilai tinggi, 10 daerah nilai sedang dan satu daerah meraih nilai rendah.

"Sampai saat ini ke-57 DOB itu sudah lolos dari penggabungan. Untuk penggabungan itu terkait hasil evaluasi pada saat berusia lima tahun. Ini kan sudah di atas lima tahun, jadi sudah lolos," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono, di sela-sela Rapat Pembahasan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pemerintahan di 57 Daerah Otonom Pembentukan Tahun 2007-2009, di DI Yogyakarta, Selasa (19/9).

BACA JUGA: Daerah Otonom, Peringkat Tinggi Belum Tentu Kinerja Baik

Meski bebas dari kemungkinan digabungkan, ke-57 daerah otonom tersebut kata Sumarsono tetap diminta meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Untuk itu pemerintah akan memberikan supervisi.

"Jadi tetap harus dipastikan, diberikan suprevisi agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik, menyejahterakan rakyat. Inilah pentingnya evaluasi, untuk mapping. Agar diketahui apa yang perlu dilakukan untuk membantu daerah melaksanakan tugas tersebut," ucapnya.

BACA JUGA: Ada Peluang 67 Persen DOB Digabung ke Daerah Induk

Saat ditanya tenggat waktu realisasi solusi yang bakal diberikan pusat menyelesaikan permasalahan yang mungkin dihadapi ke-57 daerah otonom baru, mantan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta ini menyebut akan dilakukan bertahap.

"Mungkin ada permasalahan di DOB yang bisa diselesaikan bulan depan, setahun atau jangka panjang. Misal untuk permasalahan di Kabupaten Mahakam Ulu (Kalimantan Timur, red) itu kan enggak ada aksses, jadi butuh jalan. Kan enggak bisa dibangun tiba-tiba. Tentu jangka panjang. Tapi kalau butuh komputer satu, training bisa langsung dilakukan," pungkas Sumarsono.

Untuk diketahui, hasil evaluasi Kemendagri terhadap 57 daerah otonom pembentukan 2007-2009 memperlihatkan empat daerah meraih nilai sangat tinggi.

Masing-masing Kabupaten Bandung Barat (skor 3.2589). Kemudian Toraja Utara (3.0728), Tangerang Selatan (3.0338) dan Kota Sungai Penuh (3.0242). Sementara daerah dengan nilai paling rendah Lanai Jaya (0,6237).(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Eks Plt Gubernur DKI Ikut Menyukseskan Aksi Anti-Ahok 212


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler