Satu Desa Kompak, Jadi Pengemis

Profesi Pengemis Menjadi Favorit di Tlanakan Madura

Jumat, 25 Desember 2009 – 13:27 WIB

PAMEKASAN - Pengemis menjadi profesi pilihan bagi warga di salah satu desa di Kecamatan Tlanakan, PamekasanPasalnya, hampir sebagian besar warga di desa ini dikenal sebagai pemalas

BACA JUGA: Ratusan Sapi Ikut Stress

Sementara, kebutuhan hidup terus menghimpit mereka
Menurut pantauan Radar Madura, beberapa tempat seperti di depan toko - toko di Pamekasan, dijumpai pengemis yang menjulurkan tangan meminta belas kasihan dari orang yang berlalu lalang.

Dosen Fakultas Hukum Unira, Win Yuli Wardani, mengaku memiliki hasil riset seputar pengemis di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan

BACA JUGA: DPR Apresiasi Terpilihnya Dahlan

Berdasar riset, Desa Branta memiliki penduduk sebanyak 2.210 jiwa
60 persen (1.326 jiwa) diantaranya hidup di bawah garis kemiskinan

BACA JUGA: KPUC Bayar Ganti Rugi Lahan

Sepuluh persen dari penduduk miskin di Branta (133 orang) berprofesi sebagai pengemisItu terjadi karena dihimpit kefakiran dan pantas diduga malas bekerja.

Dia menjelaskan, pengemis asal Branta mangkal di tempat yang didatangi banyak orangDiantaranya, lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam, pertokoan dan apotek"Tetapi, tidak semua apotek memberikan izin pengemis mangkal di tempat tersebut," ujarnya dalam seminar pengemis di Pamekasan, Jumat (25/12)

Plt Sekkab Hadi Soewarso menegaskan, pemerintah masih akan memetakan pengemis di PamekasanSebab, pemkab sulit melangkah jika tidak mengetahui secara pasti penyebab mereka mengemisDia tidak menampik penyebab mereka menjadi pengemis karena kemiskinan"Tetapi bisa juga (mereka mengemis) karena SDM lemah," pungkasnya(bus/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kukar Masih Kekurangan Tenaga Teknis


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler