PAMEKASAN - Pengemis menjadi profesi pilihan bagi warga di salah satu desa di Kecamatan Tlanakan, PamekasanPasalnya, hampir sebagian besar warga di desa ini dikenal sebagai pemalas
BACA JUGA: Ratusan Sapi Ikut Stress
Sementara, kebutuhan hidup terus menghimpit merekaDosen Fakultas Hukum Unira, Win Yuli Wardani, mengaku memiliki hasil riset seputar pengemis di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan
BACA JUGA: DPR Apresiasi Terpilihnya Dahlan
Berdasar riset, Desa Branta memiliki penduduk sebanyak 2.210 jiwaBACA JUGA: KPUC Bayar Ganti Rugi Lahan
Sepuluh persen dari penduduk miskin di Branta (133 orang) berprofesi sebagai pengemisItu terjadi karena dihimpit kefakiran dan pantas diduga malas bekerja.Dia menjelaskan, pengemis asal Branta mangkal di tempat yang didatangi banyak orangDiantaranya, lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam, pertokoan dan apotek"Tetapi, tidak semua apotek memberikan izin pengemis mangkal di tempat tersebut," ujarnya dalam seminar pengemis di Pamekasan, Jumat (25/12)
Plt Sekkab Hadi Soewarso menegaskan, pemerintah masih akan memetakan pengemis di PamekasanSebab, pemkab sulit melangkah jika tidak mengetahui secara pasti penyebab mereka mengemisDia tidak menampik penyebab mereka menjadi pengemis karena kemiskinan"Tetapi bisa juga (mereka mengemis) karena SDM lemah," pungkasnya(bus/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kukar Masih Kekurangan Tenaga Teknis
Redaktur : Auri Jaya