BATAM - Markas Besar TNI telah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono agar menambah jumlah pasukan yang ditugaskan di Pulau NipahPulau yang terletak di perbatasan RI-Singapura itu akan dijaga satu kompi atau sekitar 80 personil dari kesatuan marinir
BACA JUGA: Anggodo jadi Pintu Buru Anggoro
Selama ini, jumlah pasukan di pulau seluas 62 hektar itu hanya satu pleton atau 34 orang prajuritAgus Suhartono menjelaskan, satu kompi pasukan yang bertugas di Pulau Nipah itu nantinya diberi nama Batalyon Marinir Pangkalan Pulau Nipah
BACA JUGA: Guruh jadi Pesaing Mega
"Batalyon ini merupakan batalyon komposit yang harus mampu mandiriBACA JUGA: Tenggat Seminggu Terlewati
Pulau Nipah diberi satu kompi karena harus mampu mempertahankan diri sendiriJangan sampai diserang atau dirampok orang lain," papar Agus Suhartono saat berkunjungke Pulau Nipah, kemarin.Dijelaskan Agus, Pulau Nipah adalah salah satu pulau yang mendapat perhatian pemerintahSelain karena merupakan wilayah perbatasan, juga karena posisisnya sangat strategisKarenanya, pulau yang nyaris hilang itu akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan bangsa dan negara"Untuk sisi Utara dimanfaatkan sebagai pertahanan, sisi selatan dimanfaatkan untuk bisnis oleh instansi terkait, dan sisi barat ideal untuk lego jangkar kapal yang mau masuk SingapuraIni bisa menambah devisa daerah," paparnya.
Pulau Nipah saat ini baru digunakan sebagai pos Angkatan LautDi pulau yang baru selesai direklamasi itu, Agus meninjau beberapa fasilitas yang sudah tersedia seperti pembangkit listrik bertenaga hibryd (bertenaga surya dan angin), fasilitas penyulingan air yang belum difungsikan, dan rumah panggung tradisional yang difungsikan sebagai barak.
Dalam kesempatan yang sama, kepada pasukan yang sudah bertugas di pulau perbatasan itu, Agus meminta agar mereka tidak beraktivitas melampui perbatasanKarena, begitu melampaui perbatasan, kata dia lagi, berlaku hukum SingapuraIa berpesan, para pasukan melakukan kegiatan di wilayah sendiri"Jangan masuk ke wilayah SingapuraHati-hati dalam menentukan posisiKalau ragu-ragu, lebih baik mundur," pesannya.
Dia juga mengingatkan kepada para anak buahnya, bahwa di perbatasan berlaku pula hukum internasionalJadi pasukan di Pulau Nipah harus memahami hukum internasional tersebutSupaya tidak melakukan kesalahan yang diatur hukum internasional(uma,sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI di Haiti Terkendala Pulang
Redaktur : Soetomo Samsu