jpnn.com - JAKARTA— Pihak Istana Negara merespon positif survei Indo Barometer terkait kinerja pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla selama satu tahun, meski hasilnya menyatakan ketidakpuasan masyarakat.
Menurut Seskab Pramono Anung, survei itu dilakukan pada pertengahan September di mana ada gejolak ekonomi dalam negeri sehingga wajar jika publik menjawab tidak puas terhadap kinerja pemerintah.
BACA JUGA: RUU Tax Amnesty Di Mata Menteri Yasonna, Mari Berdiskusi...
“Itu kan memang tekanan terhadap kurs rupiah sedang dahsyat-dahsyatnya. Tapi kalau survei dilakukan hari ini, di mana kurs sudah kembali pada angka kurang lebih Rp 13.400-13.500 kemudian IHSG juga mengalami penaikan, pasti potretnya berbeda,” ujar Pramono di ruang kerjanya, kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/10).
Pramono mengakui, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah juga menurun dengan adanya asap dan karlahut. Karena itu wajar jika hasil survei itu menunjukkan ketidakpuasan yang tinggi.
BACA JUGA: Lapas Khusus Sudah Siap, Jaringan Mafia Narkotika Sudah di Tangan, Ini Selanjutnya...
Namun, ia mengingatkan, publik bahwa pemerintah terus berupaya maksimal untuk memadamkan api dan mengurangi asap. Pemerintah, kata dia, juga terus mendorong daerah untuk melakukan reformasi besar-besaran untuk pembangunan setiap wilayah lebih baik.
“ Ya, apa pun kami memberikan apresiasi survei itu. Kami meyakini kalau turbulensi ini bisa diatasi. Soal asap mudah-mudahan dalam waktu dekat akan diatasi. Kami yakin persoalan ini kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi dan pemerintah akan naik kembali. Masyarakat kan bisa melihat bagaimana Pak Jokowi bekerja,” imbuh Pramono.
BACA JUGA: Menyedihkan!! Anggota DPR Kok Sita Dompet dan HP Pembantu
Sebagaimana diberitakan, menjelang setahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 20 Oktober mendatang, Indo Barometer melakukan survei keberhasilan dan kegagalan pasangan tersebut. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi pada 14-22 September 2015.
Dari survei itu ditunjukkan tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi hanya 46 persen. Sedangkan pada kinerja Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya 42.1 persen. (flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik Revisi UU KPK, Masinton: Lihat Kop Suratnya
Redaktur : Tim Redaksi