JAKARTA - Desakan agar Presiden meminta maaf kepada rakyat atas pidato yang diungkapkan tujuh jam setelah ledakan bom di Hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton, ditanggapi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan bantahanSBY merasa tidak pernah menuduh pihak tertentu atau mengaitkan pengeboman dengan Pilpres.
"Yang terjadi, berubah dari apa yang saya omongkan
BACA JUGA: Kursi Ketua DPR Dipastikan Milik Demokrat
Dalam bahasa politik, seperti dipelintir, dan diputar-balikBACA JUGA: Orientasi Anggota DPR Terplih Ditunda
Begitu katanya dalam pernyatan sayaBACA JUGA: Lagi, Penembakan di Jalur Maut Papua
Dalam pidato di depan pengurus dan caleg terpilih Partai Demokrat itu, SBY membaca ulang sebagian kecil transkrip pidato yang ia ungkapkan 17 Juli laluSBY membaca ulang pidatonya yang menunjukkan bahwa semua pihak tidak boleh main tuding dan main duga"Semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukumNegara kita adalah negara hukum dan juga negara demokrasiOleh karena itu norma hukum dan norma demokrasi harus betul-betul kita tegakkanBila seseorang bisa dibuktikan bersalah secara hukum, baru kita mengatakan yang bersangkutan bersalah," kutipnya
"Berhenti di situ sayaMana yang mengatakan SBY menuduh, (dan) langsung saja mengaitkan pemboman itu dengan pemilihan presidenTolong baca baik-baik nanti," katanyaSBY juga mengatakan polemik media massa telah bergeser dari isu utama
Pidato SBY pada 17 Juli disiarkan langsung tanpa dipotong oleh sejumlah stasiun televisiMengenai empat lembar foto yang menunjukkan adanya latihan menembak dengan gambar dirinya sebagai sasaran, SBY menegaskan itu adalah foto tahun 2009, bukan 2004 seperti yang diungkapkan banyak pihak"Saya mendapatkan laporan itu untuk berjaga-jaga meningkatkan keselamatan saya pada bulan Mei 2009Bukan, ada yang mengatakan, oh itu tahun 2004!(itu) 2009!," kata SBY.
SBY mengatakan saat ini kepolisian tengah mengusut kasus foto tersebut"Saya tunjukkan gambar atau foto saya, dan pada saatnya pengadilan akan dibuka, rencana asasinasi kepada presiden Indonesia nantiSilakan, saya tak ingin mendahului, gambarnya ada, rekaman videonya ada, polisi pada saatnya yang akan menegakkan secara hukum," katanya.
SBY juga menolak tuduhan telah membocorkan rahasia negaraDia mengaku hanya ingin mencegah tindakan melawan hukumAda kelompok yang ingin melakukan tindakan yang melawan hukum"Ini bukan rahasia negara, bukan state secret, bukan military secret, ya rahasianya mereka yang ingin melakukan tindakan melawan hukumKewajiban saya, saudara, sebagai presiden, mengingatkan, janganlah melakukan cara-cara seperti itu," kata SBY(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Tak Wajib Hadiri Interpelasi
Redaktur : Tim Redaksi