SBY Bantah Sebut Nama Menteri Yang Direshuffle

Senin, 07 Maret 2011 – 18:01 WIB

JAKARTA — Santernya isu bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mereshuffle kabinet, memang dibenarkan orang-orang terdekatnyaNamun Presiden SBY membantah bila pernah menyebutkan nama-nama calon menteri yang akan mengisi porsi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II

BACA JUGA: Menpan Kecewa pada Kinerja Penegak Hukum



‘’Beliau menanyakan soal santernya berita soal reshuffle
Beliau tidak mengatakan bahwa tidak ada (resuffle)

BACA JUGA: Jembatan Selat Sunda Dibangun 2014

Tapi sekarang beredar nama dan segala macam itu betul-betul dari publik
Tidak pernah presiden sampaikan mengganti ini dengan itu,’’ kata Staf Khusus Presiden bidang informasi, Heru Lalono pada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/3).

Heru membenarkan, beberapa hari terakhir Presiden SBY selaku ketua koalisi dan juga ketua dewan pembina Partai Demokrat, memang menjalin komunikasi intensif dengan menteri dari parpol koalisi

BACA JUGA: Disiapkan Prepres Tentang Sanksi Penerima Remunerasi

Namun pembicaraan bukanlah mengganti para menteri, melainkan perihal masa depan KIB II.

‘’Bahwa benar selama ini bicara dengan Parpol tapi tidak hanya untuk urusan kabinet hari ini, tapi bagaimana kabinet di masa depanKebersamaan dalam pemerintahan agar Menteri dari Parpol dapat bekerja dengan lebih baik dan lebih bermanfaat,’’ kata Heru.

Presiden SBY kata Heru, berharap agar tidak ada lagi perdebatan soal siapa yang akan diganti di KIB IIKarena hal tersebut seolah menandakan ada gonjang ganjing di pemerintahan‘’Beliau bicara dengan Parpol supaya dimasa depan tidak ada lagi gonjang-ganjing politikSebab kita ketahui sebetulnya sistem presidiensil tidak ada kata-kata koalisi dan oposisiTapi yang ada adalah bagaimana parpol bersamaan masuk pemerintahan dan mana diluar pemerintahan,’’ katanya.

Sehingga kata Heru, bila suatu hari Presiden SBY melakukan resuffle, maka hal tersebut dinilai masih wajar-wajar sajaBukan dikarenakan kepentingan partai, melainkan karena penilaian atas kinerja.

‘’Kalau suatu saat ada pergantian bukan karena ini ada masalah koalisi dan bukan koalisiSebetulnya presiden akan lebih mudah sebenarnya milih menteri dari manapun dan tidak masalahPresiden seolah dibuat sulit padahal sebenarnya tidak begitu,’’ jelas Heru.

Heru mengatakan, perihal resuffle merupakan hak preogatif dari seorang PresidenPenilaian mengganti menteri, juga bukan karena pertimbangan parpol melainkan kinerjaSoal waktu resuffle, semuanya menjadi hak Presiden‘’Yang tahu (soal resuffle) hanya Tuhan dan Pak SBYYang harus dirasakan masyarakat adalah pemerintah tidak vakum,’’ tegas Heru.(afz/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Kriminalisasi Kasus Sisminbakum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler