"Bapak Presiden, kami selalu menjadi yang pertama merasakan matahari terbit, tapi yang paling terakhir diperhatikan masalah pembangunan
BACA JUGA: Terbukti Disuap, Empat Politisi PDIP Diganjar 17 Bulan
Di Papua Barat saja, ada 764 ribu masyarakat pedesaan dan 34,7 persennya adalah miskin," kata Mark.Mendengar curhatan spontan dari Mark yang berada di Sulawesi Selatan ini, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono hanya bisa terdiam dengan wajah serius
"Tolonglah kami Bapak Presiden, untuk juga diperhatikan
BACA JUGA: Mendagri Minta Pemda Stop Angkat Honorer
Di wilayah timur ini potensinya besar, tapi selama ini masih tidurMark terus menyampaikan keluh-kesahnya mengenai ketidakadilan yang dirasakan masyarakat di Indonesia bagian timur
BACA JUGA: Kurangi Belanja Pegawai, Dana Alutsista Kemhan Meningkat
Tidak seperti penanya lain yang diberikan waktu leluasa bertanya, panitia pun lantas meminta Mark untuk menyudahi pertanyaannya dengan alasan masalah waktu.Namun sepertinya pertanyaan Mark membuat Presiden SBY merasa penting untuk menjawabDengan tegas, SBY pun membantah bila disebut pemerintah pilih kasih dalam melakukan pembangunan"Pemerintah tidak pernah menganaktirikan satu pun provinsiBahkan pada tahun 2007, saya sudah mengeluarkan instruksi untuk percepatan PapuaTolong nanti Gubernur Papua dan Papua Barat memberikan penjelasan pada rakyatnya," kata SBY.
SBY pun menyebutkan bahwa biaya pembangunan per kepala satu jiwa di Provinsi Papua Barat dan Papua, adalah yang terbesar di seluruh IndonesiaNilainya menurutnya, mencapai Rp 10 juta per kepala per tahun.
"Papua dan Papua Barat juga mendapat dana otonomi khusus, DAU, DBH dan lain-lainSoal investasi, saya juga bahkan ikut mempromosikan provinsi ini secara khususDaerah ini juga masuk secara khusus dalam masterplan percepatan pembangunan (MP3EI)," papar SBY lagi(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Minta Arsyad Tak Umbar Bantahan di Media
Redaktur : Tim Redaksi