JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mengatakan penundaan keberangktan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Belanda harus dijadikan pintu masuk (entry point) bagi Pemerintah Indonesia untuk bersikap lebih keras kepada Belanda karena telah melakukan intervensi politikDia pun mendesak SBY menumpas dan tidak memberi ruang tumbuhnya pergerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
"Penundaan keberangkatan harus dijadikan entry point bagi pemerintah RI untuk bicara tegas-tegasan aja ke Belanda
BACA JUGA: IPW Yakin Timur Pradopo Terlibat Kasus Trisakti
Kalau saya sih tunda sampai waktu yang gak terbatas sampai persoalan ini selesai," kata Mahfudz di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Kamis (7/10).Menurut pria yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKS itu, walaupun gerakan RMS dilakukan oleh warga negara Belanda tetapi secara langsung maupun tidak langsung Belanda sudah melakukan intervensi politik.
"Yang perlu dicermati bahwa banyak aktivis RMS itu adalah orang Belanda
BACA JUGA: Kapolri Klaim Tangkap 31 Teroris
Ini 'kan sudah bentuk intervensi politik baik secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya.Karena itu, Pemerintah Belanda harus melarang aktivitas RMS. Menurut Mahfudz, Pemerintah Belanda jangan hanya memberikan official statement saja tapi harus dibuktikan
Menurut Mahfudz, pemerintah Belanda tidak cukup hanya dengan memberikan pernyataan bahwa tidak pernah mengakui keberadaan RMS, tetapi melarang organisasi separatis itu bergerak mencari dukungan di negeri kincir angin
BACA JUGA: Syamsul Belum Bicara dengan Pengacara
"Coba cermati banyak sekali aktivitis RMS itu merupakan warga negara, ada apa ini?," tanyanya.(awa/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumhur: Menakertrans Sudah Tepat
Redaktur : Tim Redaksi