SBY Diingatkan Eurico Guterres

Senin, 30 November 2009 – 03:01 WIB
KUPANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diingatkan agar mempertimbangkan kembali rencana pengembalian kerangka (tulang-belulang, Red) presiden pertama Timor Leste, Nicolau Lobato, dari Indonesia kepada pemerintah Timor Leste.

Peringatan ini dilontarkan mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI), Eurico Guterres, kepada media grup JPNN, Minggu (29/11), menanggapi permintaan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, supaya pemerintah Indonesia mengembalikan tulangnya Nicolau Lobato kepada rakyat Timor Leste untuk dimakamkanPermintaan Jose Ramos Horta ini disampaikan pada upacara memperingati Proklamasi Kemerdekaan Timor Leste, Sabtu (28/11), yang disiarkan secara langsung oleh TVTL.

"Saya sarankan kepada Indonesia, sebaiknya dapat dipertimbangkan proses pengembalian tulang Nicolau Lobato kepada pemerintah Timor Leste, tapi dengan syarat yaitu pemerintah Timor Leste juga harus bersedia untuk mengembalikan tulangnya para tokoh Apodeti bersama 60 ribu warga sipil, yang dibantai secara sadis dan keji oleh Falintil pimpinan Nicolau Lobato dan Xanana Gusmao pada tahun 1975, kepada pemerintah Indonesia atau serendah-rendahnya kepada keluarganya di Indonesia," tandas Eurico.

Eurico berargumen, tulang Nicolau Lobato tidak sebanding dengan tulang 60 ribu warga sipil yang dia bantai di seluruh wilayah Timor Leste

BACA JUGA: Referendum Larang Bangunan Islami

"Jadi saya persilakan kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan proses pengembalian tulang Nicolau Lobato kepada Ramos Horta
Tapi, Ramos Horta tidak boleh mengabaikan aspirasi warga Indonesia tentang tulang anggota keluarganya," jelasnya.

Eurico Guterres yang juga Ketua DPW PAN NTT itu kembali menegaskan, kalau pemerintah Indonesia bersedia mengembalikan tulang Nicolau Lobato kepada Ramos Horta, maka pemerintah Indonesia juga harus meminta kepada Ramos Horta pengembalian tulang tokoh-tokoh Apodeti dan 60 ribu warga sipil itu

BACA JUGA: Feri Tenggelam, 45 Dipastikan Tewas

"Keluarga para korban yang berada di Indonesia sampai saat ini dalam posisi menunggu, seperti apa sikap pemerintah Indonesia atas permintaan Ramos Horta itu," paparnya.

Sikap keluarga korban yang berada di Indonesia, lanjut Eurico, adalah ingin agar pemerintah Indonesia dan Timor Leste menyiapkan waktu yang tepat dalam melakukan pertukaran tulang di perbatasan, sebagai solusi untuk mengakhiri semua permasalahan di antara Indonesia dan Timor Leste
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia dan Timor Leste sebaiknya mengadakan upacara pertukaran tulang di perbatasan.

"Biar dalam upacara itulah pemerintah Indonesia menyerahkan tulang Nicolau Lobato, dan pemerintah Timor Leste menyerahkan tulang tokoh-tokoh Apodeti

BACA JUGA: Banjir Renggut 103 Nyawa

Dengan harapan, melalui upacara pertukaran tulang antara Indonesia degan Timor Leste, dapat melahirkan perdamaian abadi bagi kita semuaSemoga harapan kami ini dapat  didengar oleh pemerintah Indonesia dan Timor Leste," pungkasnya(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fonseka Didukung Oposisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler