"Presiden SBY jangan terlalu gusar dalam merespon pesan singkat dari masyarakat, apalagi mempersepsi pesan singkat itu sebagai fitnahDalam sebuah negara demokrasi, kritikan melalui jejaring sosial itu lumrah dan Presiden SBY mestinya biasa-biasa saja meresponnya," kata Pramono Anung, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/5).
DitambahkanPramono, jika Presiden SBY merespon dengan gusar dan bersikap negatif terhadap kritikan masyarakat melalui jejaring sosial, maka hal itu sama saja dengan memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkritik presidennya
BACA JUGA: Mahfud MD: Itu SMS Sampah!
Padahal, imbuh dia, kritikan itu sesungguhnya partisipasi politik publik dalam sebuah negara demokrasi.Bahwa dalam beberapa pesan singkat itu ada kritikan yang dirasa terlampau keras, lanjutnya, presiden bisa saja meresponnya secara tidak langsung atau menunjuk orang lain untuk meresponnnya.
"Sebagai Presiden, kepala negara, dan Kepala Pemerintahan, berkewajiban mendengar banyak hal dari masyarakat, media dan juga jejaring sosial
BACA JUGA: KPK Sengaja Tak Beritahu Nunun
Apalagi, dengan banyak media saat ini yang semestinya dimanfaatkannya untuk lebih dekat dengan rakyatnya,” tegas Pramono.Terhadap isi SMS yang dianggap memfitnah dan mencemarkan nama baik presiden, Pramono menyarankan cukup memerintahkan BIN untuk mengusut pengirim SMS tersebut
BACA JUGA: Penahanan Syamsul Dibantarkan
Presiden cukup meminta BIN untuk menelusurinya," tandas Pramono.(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Desak Polisi Usut Andi Nurpati
Redaktur : Tim Redaksi