"Dalam tahun 2009 telah terjadi tindak kekerasan sebanyak 59 kaliSementara dalam 2010 eskalasi tindak kekerasan meningkat hingga 30 persen menjadi 80 aksi kekerasan," tegas Zuhairi Misrawi, saat acara Dialektika Demokrasi, bertajuk 'Radikalisasi Berkedok Agama, Ancaman untuk NKRI' di press room DPR, gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (28/4).
Menurut Zuhairi, meningkatnya eskalasi tindak kekerasan berupa teror dalam tahun 2010 lalu lebih disebabkan karena hampir tidak adanya tindakan tegas terhadap para pelaku
BACA JUGA: Mayoritas Daerah Pemekaran Mengecewakan
Sementara era pemerintahan BJ Habibie, Gus Dur dan Megawati dia nilai cukup berhasil meredam tindakan teror."Rezim pemerintahan SBY hampir tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku teror
BACA JUGA: Aktivis Buruh Laporkan Muhaimin ke KPK
Terdakwa hanya dituntut dengan hukuman penjara selama 6 dan 12 tahun," ungkapnya.Sikap rezim SBY yang hampir membiarkan tindak kekerasan itu mendorong berkembang-biaknya kelompok ekstrimis di pelosok negeri
Ditegaskannya, aktifitas ekstrimis di Jawa Barat saat ini tidak hanya mengganggu negara tapi sudah mengusik umat muslim dalam menjalankan kegiatan agamanya.
"Kelompok ekstrim sudah mulai mengganggu majelis taklim, mushala, bahkan masjid dan kelompok Islam moderat seperti NU, Muhammadiyah dan lain-lainnya
BACA JUGA: Komite 33: Beri Kesempatan KPK Kerja Obyektif
Ini efek dari pembiaran yang disengaja oleh negara," pungkas Zuhairi Misrawi.(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Money Laundering, AG Terancam Tuntutan Pemalsuan KTP
Redaktur : Tim Redaksi